Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mencatat luas panen padi di Provinsi Maluku pada 2020 sebesar 28,67 ribu hektare, mengalami kenaikan 2,69 ribu hektare atau 10,36 persen dibanding 2019 yang sebesar 25,98 ribu hektare.

"Produksi padi pada 2020 sebesar 110,45 ribu ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 12,19 ribu ton, atau 12,41 persen dibanding 2019 yang sebesar 98,25 ribu ton GKG," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi di Ambon, Selasa.

Jika dilihat menurut subround, terjadi peningkatan produksi padi pada subround Mei-Agustus dan September-Desember 2020, yaitu masing-masing sebesar 7,63 ribu ton GKG (18,68 persen) dan 15,22 ribu ton GKG (90,63 persen) dibanding tahun 2019. Penurunan hanya terjadi pada subround Januari- April yakni sebesar 10,66 ribu ton GKG (26,25 persen).

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada tahun 2020 sebesar 61,53 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 6,79 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 6,79 ribu ton atau 12,41 persen dibanding kan 2019 yang sebesar 54,74 ribu ton.

Asep mengatakan, potensi produksi padi pada subround Januari-April 2021 diperkirakan sebesar 43,34 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 13,39 ribu ton atau 44,70 persen dibanding subround yang sama tahun 2020 yang sebesar 29,95 ribu ton GKG.

"Jika dilihat menurut kabupaten/kota kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2020 terjadi di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur. Tiga kabupaten kota dengan total produksi padi GKG tertinggi pada 2020 adalah Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Timur," katanya.

Tiga kabupaten/ kota dengan potensi produksi padi GKG tertinggi pada Januari-April 2021 adalah Kabupten Maluku Tengah, Kabupaten Buru, dan Kabupaten Seram Bagian Timur.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021