Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Maluku menjamin stok beras yang tersedia di gudang mereka sebanyak 9.000 ton bisa memenuhi permintaan pasar masyarakat setempa dan Maluku Utara hingga Desember 2021.

"Stok beras yang ada di gudang-gudang Bulog Divre Maluku masih dalam posisi aman, ada 9.000 ton, masih bisa mengisi permintaan pasar hingga tujuh bulan ke depan," kata Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Maluku, Hamdani di Ambon, Kamis.

Ia mengatakan ada 6.000 ton beras yang tersedia di gudang Bulog Kota Ambon dan 3.000 ton di Kota Ternate, masih bisa memenuhi kebutuhan di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir, terutama saat menghadapi cuaca ekstrem dan suplai beras di pasar lokal menurun.

Bulog Divre Maluku juga akan terus menggelar operasi pasar, salah satunya dengan menjual beras seharga Rp10.000 per kilogram, guna menjaga kestabilan harga beras di pasaran.

Kalaupun nantinya stok beras tidak mencukupi hingga akhir tahun, pengadaan bisa dilakukan dari daerah penghasil seperti Makassar dan Jawa Timur.

"Masyarakat tidak perlu takut menghadapi cuaca yang kurang menguntungkan seperti sekarang ini. Kalau sampai Bulog Maluku terjadi kekurangan stok, maka kita siap pengadaan dari Makasar atau Jawa Timur, karena stok beras harus ada di gudang," ucap Hamdani.

Dikatakannya lagi, selain beras, stok kebutuhan masyarakat lainnya yang tersedia di gudang Bulog Divre Maluku sekarang ini adalah gula pasir dan minyak goreng. Sedikitnya ada 153,750 kilogram gula pasir di gudang Bulog Ambon dan 98,950 kilogram di gudang Ternate.

Sedangkan minyak goreng hanya tersedia di gudang Bulog Ambon sebanyak 108 kilogram.

"Sejumlah kebutuhan pokok masyarakat yang tersedia di gudang Bulog Divre Maluku tetap tersedia dalam jumlah yang cukup," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021