London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa waktu setempat (30/5/2023), berbalik melemah tajam dari keuntungan akhir pekan lalu, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London berkurang 1,38 persen atau 105,13 poin, menjadi menetap di 7.522,07 poin.
Indeks FTSE 100 terangkat 0,74 persen atau 56,33 poin menjadi 7.627,20 poin pada Jumat (26/5/2023), setelah melemah 0,74 persen atau 56,23 poin menjadi 7.570,87 poin pada Kamis (25/5/2023), dan berkurang 1,75 persen atau 135.85 poin menjadi 7.627,10 poin pada Rabu (24/5/2023).
Pasar saham London ditutup pada Senin (29/5/2023) untuk hari libur umum.
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 bertambah 0,74 persen
Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan kebutuhan pokok secara daring, Ocado Group PLC anjlok 3,71 persen; serta perusahaan industri kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Inggris Rolls-Royce Holdings PLC jatuh 3,12 persen.
Sementara itu, Dechra Pharmaceuticals PLC, sebuah perusahaan industri farmasi internasional yang berfokus pada pasar hewan melambung 6,75 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Disusul oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Inggris-Rusia Polymetal International PLC yang terangkat 5,56 persen; serta perusahaan investasi private equity yang berfokus pada penyediaan modal untuk membantu perusahaan tumbuh melalui pasar private dan publik Intermediate Capital Group PLC melonjak 3,92 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Saham Inggris berbalik melemah, indeks FTSE 100 tergerus 1,38 persen