Ternate (Antara Maluku) - Stok sembilan bahan pokok di sejumlah kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) menjelang Hari Natal dan Tahun Baru 2012 masih aman hingga dua bulan ke depan.
Kepala Disperindag Provinsi Malut, Martinus Djawa, di Ternate, Sabtu, mengatakan, laporan yang diterima dari masing-masing distributor resmi di sejumlah kabupaten/kota di Malut untuk kebutuhan persediaan menjelang Natal dan Tahun Baru cukup tersedia.
"Stok yang kami peroleh laporan dari distributor sudah cukup sampai kebutuhan dua bulan ke depan cukup aman, meskipun saat ini Kota Ternate dilanda letusan Gunung Gamalama," katanya.
Ditambahkannya, selain laporan langsung dari masing-masing distributor, Disperindag juga mnenerima laporan dari masing-masing kabupaten/kota, termasuk Kota Ternate.
Untuk mengantisipasi terjadinya spekulasi harga kebutuhan bahan pokok saat menjelang momentum hari Natal maupun tahun baru, Disperindag Provinsi Malut, termasuk kabupaten/kota seperti di Kabupaten Halmahera Utara dan Halmahera Barat terus melakukan pemantauan harga di pasaran.
Di samping itu juga dengan ketersediaan stok yang cukup dapat menekankan kenaikan harga barang yang terjadi di sejumlah kabupaten/kota. Saat ini, kata Martinus, pihaknya masih teris melakukan pemantauan atas kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok.
Disinggung soal kurangnya pengawasan Disperindag atas naiknya sejumlah bahan pokok di Malut, Martinus membantah bahwa terjadinya kenaikan dan mahalnya harga kebutuhan pokok di pasaran bukan karena lemahnya pengawasan instansinya.
Namun, harga kebutuhan pokok di wilayah Malut salah satu mahalnya biaya transportasi, sehingga harga barang melonjak karena diakibatkan oleh persoalan cuaca di saat barang di bawa dari Jawa atau Sulawesi masuk ke Malut.
"Saya kira karena harga transportasi mahal, sehingga harga barang tetap ikut terdongkrak mahal, untuk itu jangan saling menyalahkan, apalagi Kota Ternate sebagai pintu masuk Malut yang kini diterjang letusan Gunung Gamalama juga akan mempengaruhi kenaikan harga barang," ujarnya.
Ia mengatakan, Disperindag harus melihat berapa harga pabrik dan dihitung dengan harga tiba di gudang distributor, bahkan saat ini instansinya tetap melakukan pengawasan ini, untuk mengantisipasi para distributor menentukan harga secara sepihak, apalagi kebutuhan bahan pokok yang sangat menyentuh masyarakat.
Stok Bahan Pokok di Maluku Utara Aman
Sabtu, 17 Desember 2011 11:25 WIB