Ternate (Antara Maluku) - Penyelenggaraan Sail Morotai di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) pada 15 September 2012 akan dimeriahkan dengan tarian soya-soya di bawah laut Perairan Pulau Morotai.
"Kalau sail yang pernah digelar di daerah lain menyajikan upacara HUT Proklamasi RI di bawah laut maka pada Sail Morotai nanti kita akan tampilkan tarian soya-soya di bawah laut," kata Gubernur Malut Thaib Armayin di Ternate, Senin.
Tarian soya-soya adalah salah satu tarian tradisional Malut yang biasa ditampilkan pada penyambutan tamu-tamu agung. Tarian yang melibatkan banyak peserta ini diangkat dari kisah kepahlawanan masyarakat daerah ini saat membebaskan jenazah Sultan Babullah dari tangan Portugis.
Menurut Gubernur, penampilan tarian soya-soya di bawah laut tersebut selain untuk menunjukkan kekayaan budaya Malut, juga sekaligus untuk mempromosikan potensi pariwisata bahari Malut, khususnya pariwisata bawah laut.
Tarian tradisional lainnya yang juga akan ditampilkan pada penyelenggaraan kegiatan bertaraf internasional tersebut, di antaranya tarian bidadari, tarian cakalele, tarian togal dan tarian lala. Tarian ini akan ditampilkan pada acara puncak Sail Morotai tanggal 15 September 2012.
"Berbagai produk kerajinan tradisional dari berbagai daerah di Malut juga akan ditampilkan pada penyelenggaraan Sail Morotai tersebut, seperti kerajinan perhiasan besi putih, kerajinan batu bacan dan aneka anyaman dari bahan rotan dan daun pandan," katanya.
Pemprov Malut bekerja sama dengan PKK Malut telah mendatangkan instruktur dari Jogjakarta untuk melatih para pengrajin di Morotai dan sejumlah daerah lainnya di Malut dengan harapan melalui pelatihan itu, produk kerajinan yang akan ditampilkan pada Sail Morotai nanti lebih menarik.
Gubernur mengatakan, Sail Morotai tersebut akan dihadiri puluhan ribu pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga menjadi momentum yang sangat strategis bagi Malut untuk mempromosikan potensi budaya, pariwisata dan sumber daya alam.
Untuk mendukung penyelenggaraan Sail Morotai, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran Rp500 miliar lebih, sedangkan Pemprov Malut Rp100 miliar lebih yang sebagian besar di antaranya diarahkan untuk pembenahan infrastruktur, seperti jalan, bandara, dan listrik.
Tarian Soya-Soya Bawah Laut Meriahkan Sail Morotai
Senin, 21 Mei 2012 15:15 WIB