Ambon (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Maluku mengajak masyarakat untuk menghindari bentrok antarkelompok demi menjaga keharmonisan di wilayah tersebut.
"Kami mendapatkan kabar bahwa bentrokan terjadi pada hari ini, dan kami mengimbau mari kita sama-sama menyelesaikan masalah ini secara damai tanpa harus dengan kekerasan atau konflik," kata Kepala Kanwil Kemenag Maluku H. Yamin di Ambon, Kamis.
Yamin mengemukakan hal itu ketika merespons bentrokan antarkelompok warga dari Desa Rumaolat, Masihulan, dan Desa Sawai, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.
Berdasarkan informasi, bentrokan antara tiga desa tersebut sudah berlangsung cukup lama dan terus memanas. Bahkan, menurut pengakuan warga setempat, sudah ada korban berjatuhan akibat insiden tersebut.
"Ini sangat disayangkan, Maluku yang damai, kuat toleransinya kembali disayat dengan kejadian-kejadian bentrokan dan konflik seperti ini," ujarnya.
Kakanwil Kemenag menegaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk menjaga perdamaian dan persaudaraan di tanah para raja ini.
Ia mengimbau agar warga yang terlibat dalam konflik dapat menahan diri dan tidak membiarkan emosinya memicu ketegangan yang lebih besar.
Sebagai Kakanwil Kemenag Maluku, dia mengajak semua pihak di desa-desa setempat agar bersama-sama menahan diri dan terus membangun komitmen perdamaian antarumat beragama yang sudah menjadi rahmat Tuhan Yang Maha Esa kepada Maluku selama ini.
Jika permasalahan yang ada disebabkan oleh kesalahpahaman, menurut dia, akan lebih baik bila diselesaikan dengan cara musyawarah.
"Mari diselesaikan dari hati ke hati sebagai orang basudara," ajaknya.
Ia juga menyarankan agar menyerahkan masalah-masalah tersebut kepada aparat penegak hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku daripada membiarkan emosi pribadi dan kelompok merusak persaudaraan antarwarga.
Sebagai langkah lanjut, saat ini pertemuan antara Bupati Maluku Tengah, raja, dan tokoh masyarakat Sawai tengah berlangsung untuk melakukan mediasi penyelesaian konflik.
Dengan adanya upaya ini, dia berharap situasi yang tegang bisa mereda, dan perdamaian segera tercipta di antara masyarakat ketiga desa tersebut.
"Kami berharap semua pihak dapat berkomitmen untuk menjaga kedamaian dan memelihara toleransi yang sudah menjadi bagian dari identitas Maluku yang damai," ucapnya.
Sebelumnya, bentrok antarwarga di tiga desa ini terjadi pada Kamis pagi yang mengakibatkan seorang anggota Polri meninggal dunia diduga terkena tembak saat bertugas mengamankan situasi dan sejumlah rumah terbakar.
Saat ini aparat gabungan TNI/Polri telah dikerahkan ke lokasi guna memastikan kondisi tetap kondusif.
Polda Maluku menurunkan satu kompi Brimob dan satu kompi Sabhara ke lokasi.
Pemicu bentrokan hingga saat ini masih belum ada kejelasan pasti. Namun, upaya yang dilakukan, baik oleh Bupati Maluku Tengah maupun pihak keamanan, adalah meredam bentrokan.
Situasi di lokasi saat ini dilaporkan mulai berangsur kondusif meskipun aparat keamanan masih bersiaga untuk memastikan keamanan bagi warga setempat.