Ambon (ANTARA) - Perwakilan umat Budha Indonesia (Walubi) Maluku menyampaikan pesan perdamaian dan kerukunan antarumat beragama untuk menjaga toleransi di daerah itu.
“Kami ucapkan selamat merayakan Hari Raya Waisak 2569 BE dengan selalu mengedepankan pengendalian diri dan kebijaksanaan yang relevan. Penghayatan kedalaman makna Waisak harus dijunjung tinggi,” kata Ketua DPD Walubi Maluku Wilhelmus Jauwerissa, dalam keterangan yang diterima di Ambon, Sabtu.
Hal itu dikatakannya guna menjaga persaudaraan dan kerukunan antarsesama umat Budha dan lintas agama lainnya agar Umat Budha dapat merayakan Waisak bersama di Vihara Swarna Giri Tirta, Kota Ambon.
Menurutnya sejak 1990, DPD Walubi Maluku secara rutin mengadakan perayaan Waisak dengan melibatkan berbagai pihak lintas agama sebagai wujud kerukunan dan kebersamaan antarumat beragama di Kota Ambon dan Maluku secara umum.
Namun, untuk perayaan Waisak 2025 di Maluku kali ini terdapat perkembangan baru terkait pelaksanaan perayaan Waisak.
Pasalnya kata dia DPD Walubi Maluku sebelumnya telah melakukan koordinasi untuk pelaksanaan Waisak 2025. Namun kemudian muncul informasi bahwa organisasi Buddha lain, Permabuddhi, juga berencana melaksanakan perayaan Waisak dan akan menggunakan tempat yang sama yakni Vihara Suarna Giri Tirta.
Menanggapi hal ini, Jauwerissa mengadakan pertemuan dengan Pembina Yayasan Suarna Giri Tirta dan sejumlah anggota untuk menyikapi situasi tersebut. Dari hasil pertemuan, disepakati bahwa jika benar Permabuddhi akan menggunakan Vihara untuk perayaan Waisak, maka hal itu dapat diterima sepanjang disertai etika dan mendapat restu dari pihak yayasan sebagai pemilik tempat ibadah.
“Jika Permabuddhi akan melaksanakan perayaan Waisak, maka kami menyambut baik dan memilih tidak mengadakan perayaan sendiri, karena kami berprinsip bahwa Waisak adalah milik seluruh umat Buddha,” ujar Jauwerissa.
Hal itu sejalan dengan tema Waisak tahun ini yang telah ditetapkan oleh Pemimpin Masyarakat Buddha Kementerian Agama (Kemenag) dalam Surat Pemberitahuan dari Pembimbing Masyarakat Buddha Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor: B-49/DJ.VII.I.Dt.1/BA.03.1/02/2025 yakni "Tingkatkan pengendalian diri dan kebijaksanaan, wujudkan perdamaian dunia".
Ia juga menekankan pentingnya meneladani pesan Menteri Agama RI agar perayaan Waisak lebih menonjolkan kesakralan dan penghayatan makna spiritualnya, serta tidak menjadi kegiatan seremonial yang penuh euforia.
“Saya menghimbau agar kita semua tidak terpengaruh oleh hasutan yang menyesatkan. Marilah kita jaga keharmonisan dan menenggelamkan ego sektoral demi persatuan,” tegasnya.