Jakarta (ANTARA) - Komisi II DPRD Maluku meminta Pertamina menambah kuota Bahan Bakar Mnyak (BBM) di Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan.
"Penambahan kuota ini sangat diperlukan masyarakat ketika komisi melakukan agenda pengawasan di dua daerah itu," kata anggota Komisi II DPRD Maluku Arie Sahertian di Ambon, Rabu.
Ketika dilakukan agenda pengawasan, komisi mendapati adanya pengurangan BBM dari Pertamina di dua daerah itu.
Menurut dia, ini merupakan temuan komisi dan harus disikapi guna memenuhi kebutuhan akan BBM oleh masyarakat baik petani maupun nelayan di sana karena mereka juga menyampaikan keluhan kepada komisi.
Komisi saat itu juga melakukan rapat bersama para pengusaha minyak di Bursel dan kami berkomitmen memperjuangkan hal ini, sehingga diharapkan kepada Pertamina dapat menambahkan kuota BBM pada Kabupten Buru dan Bursel sebab ini menjadi salah satu kebutuhan paling prinsip bukan hanya nelayan dan petani.
Selain kuota BBM Komisi II DPRD Maluku juga meminta pihak PLN untuk melihat kondisi enam desa di Bursel yang sampai sekarang belum dialiri listrik.
"Kami juga meminta agar PLN dapat melihat beberapa Desa di Bursel yang sampai saat ini belum ada aliran listrik. ini kan janji PLN baik Wilayah Maluku dan juga Wilayah Buru - Bursel untuk batasan pada 2026 beberapa Desa itu sudah harus dialiri listrik, karena itu kita tegaskan kepada pihak PLN untuk jangan hanya bicara tetapi prioritas supaya masyarakat mendapatkan akses listrik harus dilakukan," ujarnya.
DPRD Maluku minta penambahan kuota BBM di Kabupaten Buru dan Bursel
Jumat, 16 Mei 2025 6:46 WIB

Anggota Komisi II DPRD Maluku Arie Sahertian (ANTARA/Daniel Leonard)