Ambon (ANTARA) - PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, Maluku Tengah (Malteng), melakukan survei lokasi untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang dirancang berkapasitas 4,14 MW di kawasan Makariki.
Pembangkit, yang akan memanfaatkan potensi aliran air dari Sungai Makariki, berlokasi di antara Desa Hatu dan Desa Yaputih, tepat di lereng Gunung Binaiya, gunung tertinggi di Maluku.
"PLTMH Makariki bukan hanya menghadirkan listrik, tetapi juga membuka ruang kehidupan baru bagi masyarakat, seperti peluang usaha, pendidikan, dan layanan kesehatan yang lebih baik," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Awat Tuhuloula di Ambon, Maluku, Selasa.
Ia mengatakan pembangunan PLTMH Makariki merupakan bagian dari upaya PLN memperluas akses energi di wilayah pedalaman serta memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Seram.
Menurutnya, pembangkit mikrohidro ini akan mendorong kemandirian energi desa melalui pemanfaatan sumber daya lokal yang berkelanjutan serta mendukung target nasional menuju net zero emission pada 2060.
PLN menargetkan pembangunan PLTMH ini akan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat sekitar, termasuk menciptakan lapangan kerja lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis energi bersih di Maluku Tengah.
PLN juga menilai pembangunan PLTMH merupakan solusi ideal untuk menjawab tantangan geografis Pulau Seram yang sulit dijangkau jaringan listrik konvensional.
Dengan energi terbarukan dari aliran sungai, proyek ini diharapkan memberikan pasokan listrik yang andal dan berkesinambungan bagi masyarakat sekitar.
"Kehadiran PLTMH akan mendukung pengembangan sektor ekonomi lokal, seperti pengolahan hasil pertanian, perikanan, serta mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang selama ini terkendala akses listrik," ucapnya.
"Pembangunan ini juga akan membuka lapangan kerja bagi warga setempat, baik pada tahap konstruksi maupun operasional nantinya," katanya.