Ambon (ANTARA) - Tim SAR gabungan berhasil menyelamatkan sebuah kapal ikan berpenumpang 11 orang yang mengalami kerusakan mesin di sekitar perairan antara Pulau Seram dan Pulau Misol.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Maluku Muhammad Arafah di Ambon, Jumat, mengatakan kapal ikan tersebut dilaporkan mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di laut.
"Kapal ikan tersebut mengalami kerusakan mesin di perairan antara Pulau Seram (Maluku) dan Pulau Misol, Provinsi Papua Barat Daya, ketika mereka dalam perjalanan pulang ke Desa Pasanea (Pulau Seram)," ujarnya.
Menurut dia, akibat insiden tersebut menyebabkan kapal terombang-ambing dan hanyut selama enam hari lamanya.
Pada tanggal 8 Mei 2025, kapal ikan ini diketahui bertolak dari Desa Pasanea, Kabupaten Maluku Tengah tujuan Desa Aduwei dan Waigama Pulau Misol untuk memancing.
Namun, saat dalam perjalanan pulang pada tanggal 16 Mei 2025, kapal mengalami kerusakan mesin di sekitar perairan antara Pulau Seram dan Pulau Misol.
Unit Siaga SAR Bula yang menerima informasi laka laut tersebut sekitar pukul 10.00 WIT kemudian dikerahkan menuju lokasi kejadian dengan koordinat duga 2°20'26.99 S - 129°0'40.32" E, jarak kurang lebih 102 Nm, Heading 297,17° arah Barat Laut dari USS Bula.
"Tujuh jam perjalan menuju koordinat duga, sekitar pukul 17.47 WIT Tim SAR Gabungan berhasil menemukan kapal naas tersebut dengan kondisi seluruh penumpang dalam keadaan selamat," ujarnya.
Setelah itu seluruh korban dievakuasi menuju Desa Pasanea Kabupaten Maluku Tengah.
Pada pukul 21.57 WIT, Tim SAR Gabungan berhasil tiba dengan selamat bersama seluruh korban di Desa Pasanea selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.
Seluruh awak kapal ikan yang berhasil diselamatkan ini adalah Bakrie Renleow (56), Sarjono Katmas (56), Samsudin Reunbun (56), Abu Bakar Renleow (53), Arobi Bugis (52), Jais Reunbun (52), Rustam Badduking (52), Edorala (40), Abdul Kadir Pakalesi (30), Hamid Bugis (45), serta Ardiansyah Munandar (28).*