Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memperkenalkan proyek pelabuhan terpadu Maluku pada mahasiswa Universitas Pattimura (Unpatti) serta memaparkan peluang kerja pada proyek strategis nasional tersebut.
“Saya dan Gubernur Maluku sedang berjuang untuk mendapatkan perhatian pemerintah pusat, dibantu dengan OPD untuk meyakinkan investor agar berinvestasi di pelabuhan terpadu ini,” kata Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Selasa.
Hal itu dikatakannya dalam seminar pembangunan daerah di Universitas Pattimura Ambon
Menurutnya, dalam pembangunan dan operasi proyek pelabuhan terpadu Maluku ini dapat membuka peluang peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui lapangan kerja dan sektor lainnya.
“Kami minta kalian bantu sebagai masyarakat Maluku yang terdidik untuk menciptakan rasa aman,” kata dia.
Pasalnya kata keterlibatan generasi muda penting dalam pembangunan sektor maritim yang menjadi tulang punggung ekonomi Maluku.
Proyek Pelabuhan Terpadu diyakini akan membuka ribuan lapangan kerja baru, baik di sektor konstruksi, logistik, maupun jasa pelabuhan.
Ia juga menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari program strategis nasional yang bertujuan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia Timur serta mendukung pengembangan industri perikanan dan pariwisata di Maluku.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja sama, Sistem Informasi Unpatti Dr Ruslan Tawari mengatakan Maluku Integrated Port dinantikan dalam rangka pembangunan Provinsi Maluku yang lebih sejahtera ke depan.
Mengingat Maluku adalah provinsi kepulauan yang kaya akan potensi perikanan serta jalur perdagangan yang sangat strategis namun selama ini potensi tersebut belum sepenuhnya terkelola dan terintegrasi dengan baik.
“Maluku Integrated Port bukan sekadar proyek infrastruktur, ini adalah jantung baru pendekatan ekonomi Maluku, melalui pelabuhan terintegrasi ini kita membangun konektivitas antar wilayah, mempercepat distribusi logistik, membuka akses pasar global bagi penduduk lokal serta menciptakan ekosistem investasi yang ramah dan berkelanjutan,” tutur Tawari.