Ambon (ANTARA) - Warga Negeri (Desa) Yafila di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) akhirnya memiliki gedung gereja yang layak untuk tempat ibadah setelah 11 tahun pembangunan
“Gedung Gereja Imanuel ini menjadi lambang kesetiaan umat kepada Tuhan, simbol keutuhan jemaat dan manifestasi nyata kasih Kristus yang bekerja dalam kehidupan umat-Nya di Kabupaten berjuluk Pamahanu Nusa ini,” kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam keterangan tertulis yang diterima di Ambon, Minggu.
Hal itu dikatakannya saat meresmikan gereja yang mampu menampung 500 orang tersebut.
Dikatakannya gedung gereja ini dapat digunakan setelah menghabiskan waktu pembangunan kurang lebih 11 tahun tiga bulan dan delapan hari, yang dimulai dengan peletakan batu pertama pada 14 Februari 2014 dan menghabiskan biaya sebesar Rp2.009.000.000.
Pembangunannya pun selain mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah, juga dari berbagai pihak dan warga setempat.
Gereja yang diberi nama Gereja Imanuel itu, kata Hendrik, merujuk pada arti Imanuel sendiri yaitu "Allah beserta Kita", menjadi akta iman yang mengamini kuasa penyertaan Tuhan, yang telah dinyatakan sejak awal proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan, hingga sampai pada peresmian hari ini.
“Memang gedung ini berdiri karena kerja tangan-tangan manusia, tetapi di mana setiap pembangunan Rumah Tuhan dilaksanakan, maka keyakinan Kristiani kita menyatakan sakramentum Allah terjadi di sana,” terangnya.
Menurut dia, Gereja Imanuel harus menjadi mercusuar terang di tengah kegelapan, ia harus menjadi ruang pengharapan di tengah masyarakat yang haus akan kebenaran dan keadilan, ia harus menjadi tempat pelayanan yang inklusif, terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan kasih Kristus, tidak memandang latar belakang, status sosial, jabatan, golongan atau suku bangsa.
Berkaitan dengan hal itu Pemerintah Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus memberikan dukungan terhadap pembangunan kehidupan keagamaan di daerah ini.
“Karena kami percaya, pembangunan rohani adalah fondasi utama dari pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” ucapnya.
Dia pun mengajak untuk merawat gedung Gereja Imanuel ini dengan penuh tanggung jawab.
“Mari kita isi gedung ini dengan pujian dan penyembahan, dengan pendidikan iman yang membebaskan, dengan pelayanan yang menyejukkan, dan dengan semangat misi yang menjangkau semua umat-Nya,” ajaknya.