Ambon (ANTARA) - Perusahaan eksplorasi dan produksi gas alam Inpex Masela meningkatkan kapasitas perempuan penenun Tanimbar, Maluku melalui program pelatihan agar tenun ikat yang dihasilkan dapat menembus pasar nasional dan internasional.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk Program Pengembangan Masyarakat di bidang Pemberdayaan Ekonomi, di daerah ring I wilayah operasi Proyek LNG Abadi," kata Senior Manager Communication & Relations Inpex Masela LTD, Puri Minari di Ambon, Selasa.
Untuk itu Inpex melatih para pengrajin tenun ikat di desa Latdalam, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Selain fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal, program ini juga dilakukan sebagai upaya pelestarian budaya Tanimbar.
Para pengrajin ini turut mengedukasi masyarakat lokal tentang filosofi, makna simbolik, serta proses pembuatan tenun sebagai budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Menurut dia keberadaan kain tenun ikat Tanimbar dapat menstimulasi pertumbuhan industri kreatif di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Dalam pelaksanaan Inpex bekerja sama dengan Fince Watutamata, salah seorang penenun sekaligus pendiri toko tenun Glora Saumlaki yang dikenal kepiawaian dan dedikasi dalam menenun serta melestarikan tenun ikat Tanimbar.
Fince terlibat sebagai fasilitator dan pendamping program yang diberikan kepada pengrajin tenun di desa Latdalam.
Pendampingan yang diberikan mencakup teknik menenun serta pembuatan desain yang lebih menarik dan berdaya saing serta pemasaran.
"Melalui kegiatan ini, para pengrajin tidak hanya mampu meningkatkan kualitas produk tenunnya, namun dapat juga menaikkan taraf perekonomian mereka dari penghasilan yang didapatkan," kata dia.
Menurut Fince kerja sama yang dilakukan dengan Inpex memberikan manfaat langsung bagi pengrajin tenun di desa Latdalam.
"Kami melakukan pendampingan kepada ”mama” pengrajin agar motif dan kualitas tenun sesuai dengan permintaan pasar. Sehingga produknya dapat kami pasarkan,” ujar Fince.
Salah seorang pengrajin tenun Mama Yoke bersyukur atas pendampingan yang diberikan.
"Kami bisa mendapatkan ilmu agar tenun sesuai dengan permintaan pasar. Kami juga bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari kegiatan ini,” ujarnya.
Produk tenun ikat Tanimbar juga telah dipamerkan dalam berbagai ajang berskala nasional dan internasional, dan juga di dalam Booth INPEX pada acara ”The 49th Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex)” 20-22 Mei 2025 di BSD, Tangerang.
Dalam ajang IPA Convex, selain ditampilkan dalam showcase di area booth, tenun ikat juga dijadikan sebagai cenderamata untuk para pengunjung yang juga berasal dari berbagai negara.
Seluruh tenun ikat yang digunakan Inpex dalam ajang tersebut diserap dari masyarakat. Hal ini merupakan upaya perusahaan untuk terus menciptakan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat dan juga perempuan di daerah.
Inpex Coorporation merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi (E&P) terbesar di Jepang, dan saat ini telah terlibat dalam proyek-proyek di berbagai benua, termasuk pada Proyek LNG Ichthys di Australia sebagai operator.
Lapangan Gas Abadi di Wilayah Kerja Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut berada sekitar 180 Km lepas pantai Pulau Yamdena di Laut Arafura dengan kedalaman laut 400-800 meter.
Lapangan dengan cadangan gas terbesar di Indonesia ini direncanakan akan menghasilkan 9.5 Million Metric Tonnes per Annum (MTPA) LNG, 150 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) gas pipa, dan 35,000 barrel/day kondensat.