Ambon (ANTARA) - Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa didampingi Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena meninjau sejumlah titik lokasi bencana di kota itu untuk memberikan dukungan moral dan materiil pada korban tertimpa bencana.
“Tempat pertama yang kami tinjua yakni Negeri -Desa- Naku Kecamatan Leitimur Selatan, yang terjadi longsor dan akses jalan yang rusak, sehingga menyebabkan mobilitas masyarakat sekitar terganggu,” kata Hendrik Lewerissa di Ambon, Minggu.
Pasalnya, katanya, curah hujan tinggi beberapa hari terakhir di Kota Ambon menyebabkan banyak kawasan terdampak banjir, longsor, pohon tumbang dan jalan rusak yang membutuhkan perhatian langsung dari pemerintah.
Merespon hal tersebut pihaknya mengambil langkah cepat untuk memitigasi bencana yang terjadi, sehingga diharapkan tidak terlalu merugikan masyarakat.
“Setelah melakukan peninjauan, saya dan wali kota akan membahasnya secara kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon, tujuannya adalah dalam waktu secepatnya kita harus bisa keluar dengan solusi untuk memitigasi dampak dari bencana ini, agar bisa meringankan beban masyarakat,” terangnya.
Gubernur dan rombongan selanjutnya bertolak meninjau lokasi longsor dan banjir serta menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga di Negeri Hative Kecil Kecamatan Sirimau.
Dirinya pun memohon dukungan dan doa dari masyarakat, sehingga masyarakat terdampak bencana bisa diberikan kekuatan untuk menghadapi situasi ini sementara waktu.
Tidak hanya melakukan peninjauan pada lokasi tersebut, Gubernur Hendrik juga menyerahkan bantuan materi, yang diharapkan dapat membantu meringankan beban masyarakat.
Bantuan yang diserahkan gubernur yakni sejumlah tenda, terpal, makanan siap saji, serta bantuan materi.

Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon mencatat, musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi akibat hujan dan cuaca ekstrem itu tersebar di semua kecamatan di Kota Ambon.
Mulai dari Kecamatan Sirimau, Nusaniwe, Teluk Ambon, Baguala, hingga Leitimur Selatan.
“Dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi sepanjang hari ini menyebabkan 46 rumah warga mengalami kerusakan akibat tertimpa longsor dan satu kejadian pohon tumbang,” kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Ambon, Vita Berhitu.
Vita mengungkapkan, musibah banjir dan tanah longsor paling parah terjadi di Kecamatan Sirimau dengan jumlah terdampak tersebar di 42 titik. Selanjutnya, di Kecamatan Teluk Ambon dan Kecamatan Baguala terdapat 10 titik, Kecamatan Nusaniwe lima titik, dan Kecamatan Leitimur Selatan dua titik.
“Bencana banjir dan tanah longsor paling banyak tersebar di Kecamatan Sirimau,” ujarnya.
Pihaknya pun mengimbau warga yang tinggal di lereng bukit untuk tetap waspada terhadap potensi longsor atau pohon tumbang susulan, mengingat intensitas curah hujan di wilayah Ambon masih cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan.