Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mulai mempersiapkan pelaksanaan Operasi Anti Narkotika (Antik) Salawaku 2025 dengan menggelar pelatihan praoperasi bagi para personel.
“Pelatihan ini bertujuan meningkatkan profesionalisme dalam pemberantasan peredaran gelap narkoba, khususnya di era digital yang terus berkembang,” kata Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Maluku Kombes Pol Ronald Reflie Rumondor, di Ambon, Rabu (30/7).
Pelatihan berlangsung di Aula Basudara Manise, Markas Polda Maluku. Kegiatan mengusung tema “Melalui pelatihan pra operasi kepolisian kewilayahan Antik Salawaku 2025, kita tingkatkan profesionalisme dan strategi dalam memberantas peredaran gelap narkoba di era digital, sebagai wujud implementasi Program Prioritas Kapolri (Presisi) di bidang pemberantasan tindak pidana narkotika”.
“Pelatihan ini menjadi langkah awal Polda Maluku untuk menghadapi ancaman narkoba yang semakin kompleks,” ujarnya pula.
Kombes Ronald menyampaikan bahwa jaringan kejahatan narkotika kini semakin canggih memanfaatkan perkembangan teknologi, salah satunya dengan menyelundupkan narkoba melalui jasa ekspedisi dan menggunakan alamat fiktif guna menghindari deteksi petugas.
“Modus penyelundupan melalui sistem logistik menjadi atensi utama kami. Ini membutuhkan strategi dan sinergi kuat dengan berbagai pihak,” ujar Kombes Ronald.
Ia pun menyampaikan lima atensi khusus yang harus dipedomani oleh seluruh personel yang terlibat dalam operasi ini. Di antaranya membangun sinergi dan koordinasi dengan pelaku usaha logistik di pelabuhan dan bandara, serta penyelenggara jasa ekspedisi.
Personel juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan dengan melakukan patroli dan razia selektif di titik rawan, memperkuat fungsi intelijen termasuk patroli siber, dan mengedepankan pendekatan humanis terhadap petugas ekspedisi sebagai mitra.
“Galang partisipasi publik dengan memberikan edukasi agar masyarakat turut waspada dan segera melapor jika menemukan paket mencurigakan,” ujar Ronald lagi.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini bergantung pada profesionalisme dan kepekaan personel di lapangan. “Setiap anggota harus mampu bertindak cepat, tepat, dan terukur,” ujarnya pula.
