Beirut (Antara Maluku) - Direktur Jenderal Eksekutif UNESCO Irina Bokova menegaskan perlunya melindungi warisan dunia yang terancam oleh kerusuhan dan kaum fanatik.
"Reaksi kita terhadap kaum fanatik terletak pada perlindungan warisan dan kebudayaan," kata Bokova setelah pertemuan dengan Menteri Urusan Luar Negeri Lebanon Gebran Bassil di Beirut, Jumat, sebagaimana dikutip Xinhua.
Ia menekankan bahwa UNESCO prihatin dengan penghapusan warisan budaya di Irak dan Suriah.
Bokova menambahkan, dirinya dan Gebran Bassil berbagi pandangan mengenai perlunya menghadapi fanatisme dan strategi guna menghadapi penghapusan sejarah dan ingatan kolektif.
"Kami juga menyerukan diselamatkannya warisan budaya dunia terutama tempat bersejarah yang terancam oleh kerusuhan dan fanatisme di Timur Tengah. Mari kita lindungi keragaman budaya dan kelompok agama, terutama kelompok minoritas dari segala macam penganiayaan," katanya.
"Kami membahas cara untuk melindungi warisan dan menangani fanatisme ... . Saya ingin Lebanon menjadi negara yang stabil dan negeri ini penting buat UNESCO," pungkasnya.