Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) mengajak masyarakat untuk tetap melestarikan lingkungan karena isu lingkungan bukan lagi wacana melainkan tantangan nyata yang harus dihadapi bersama.
"Selain itu, perubahan iklim, berkurangnya tutupan hutan, menipisnya kualitas udara, hingga ancaman bencana ekologis, semuanya menuntut kita untuk segera bertindak," kata Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Provinsi Malut Kadri La Etje melalui acara penghijauan di Foramadiahi Ternate, Selasa.
Ia menjelaskan tentang kegiatan penghijauan yang salah satu langkah sederhana, namun bermakna karena menanam pohon dan membangun budaya ramah lingkungan.
Ia menyebut pelestarian lingkungan di Malut bukan hanya kewajiban moral, akan tetapi sebagai kebutuhan hidup karena pohon yang ditanam hari ini akan menjadi sumber oksigen yang menyehatkan, mencegah longsor, menjaga ketersediaan air, serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
"Lebih dari itu, ruang hijau yang kita ciptakan akan menjadi tempat yang nyaman untuk belajar, berinteraksi, dan beristirahat," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat setempat menjadikan gaya hidup ramah lingkungan sebagai bagian dari keseharian hidup, antara lain dengan cara mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan pantai dan laut dari sampah, serta menghemat energi listrik dan air, mengelola sampah rumah tangga dengan bijak.
Ia menyebut langkah-langkah kecil ini bila dilakukan bersama-sama akan membawa perubahan besar bagi kelestarian bumi dan kesejahteraan masyarakat.
Dia mengapresiasi jajaran Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Ternate yang melalui kegiatan RRI Fest 2025, tidak hanya menghadirkan hiburan dan informasi, akan tetapi menyertakan aksi nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Hal itu, sejalan dengan semangat membangun Maluku Utara yang berkelanjutan, hijau, dan berdaya saing.
"Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjadikan penghijauan sebagai gerakan bersama. Menanam pohon harus menjadi budaya, bukan hanya seremonial. Merawatnya harus menjadi kewajiban, bukan sekadar tanggung jawab pemerintah semata," ujarnya.
Ia berharap, kegiatan ini menjadi titik awal yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, sekaligus menginspirasi lebih banyak pihak untuk terus menumbuhkan kesadaran menjaga bumi.
"Mari kita jadikan gerakan penghijauan ini sebagai warisan berharga bagi anak cucu kita dan warisan berupa udara bersih, air yang melimpah, tanah yang subur, dan ruang hidup yang lebih sehat," katanya.
Kepala LPP RRI Ternate Agus Rusmin Nuryadin mengatakan RRI Fest 2025 kegiatan dalam rangka memperingati HUT Ke-80 RRI di daerah setempat, antara lain berupa jalan sehat, pemeriksaan kesehatan, bazar UMKM dan pangan murah, serta penanaman pohon untuk penghijauan.
"Hanya ada dua jenis bibit pohon yang ditanam, yaitu pohon rambutan dan durian dengan jumlah kurang lebih 50 pohon," ujarnya.
Melalui penanaman pohon ini, dia mengharapkan mendapat banyak manfaat, baik untuk lingkungan maupun kehidupan masyarakat.
