Ambon (ANTARA) - Seorang nelayan yang sempat dilaporkan hilang kontak pada Rabu (24/9) akibat cuaca buruk di Perairan Maluku Tenggara atas nama Abas Rahayaan (57) berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
"Cuaca buruk yang terjadi di Perairan Maluku Tenggara dan sekitarnya hampir saja memakan korban," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Muhammad Arafah di Ambon, Kamis.
Pasalnya, menurut laporan yang diterima Pos SAR Tual dari Mesak selaku Sekretaris Desa Pulau Bair, tiga orang nelayan yang sedang dalam perjalanan kembali setelah melaut di sekitar Perairan Pulau Bair, Kabupaten Maluku Tenggara dihantam gelombang tinggi akibat cuaca buruk.
Dalam insiden tersebut, dua nelayan dengan masing-masing longboat dilaporkan berhasil tiba dengan selamat di Kota Tual, namun tidak dengan satu unit longboat lainnya yang terpisah dan hilang kontak saat cuaca buruk terjadi.
Sekitar pukul 12.30 WIT, tim SAR gabungan dikerahkan menggunakan Rigit Inflatable Boat menuju lokasi kejadian.
Setelah dilakukan pencarian selama dua jam akhirnya korban berhasil ditemukan tim SAR dalam keadaan selamat dengan jarak kurang lebih 6,52 nautical mile dari lokasi kejadian awal.
Korban kemudian dievakuasi menuju Kota Tual guna diserahkan kepada pihak keluarga.
"Menurut laporan yang kami terima, ketiga nelayan dengan masing-masing longboat pergi melaut sejak tanggal 22 September 2025 sekitar pukul 16.00 WIT dari Tual menuju spot fishing di sekitar Perairan Pulau Bair," jelasnya.
Saat hendak kembali ke Tual, dalam perjalanan mereka dihantam cuaca buruk dan tinggi gelombang.
Dua longboat berhasil tiba di Tual tapi satu unit longboat lainnya tidak, sehingga Sekretaris Desa Pulau Bair meminta bantuan SAR.
