Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku sedang memfokuskan pembangunan ekosistem ekonomi kreatif di sejumlah ruang terbuka publik di daerah setempat.
“Upaya ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan pesisir (coastal development) yang juga didukung oleh Pemerintah Provinsi Maluku,” kata Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan pengembangan tersebut tidak hanya mencakup pembangunan jalan lingkar teluk, tetapi juga penyediaan ruang publik yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk berbagai aktivitas.
“Kalau ada ruang publik yang tersedia, kita bisa bikin tempat main skateboard, joging track, dan fasilitas lain sebagai sarana masyarakat untuk berkreasi,” ujarnya.
Saat ini, Pemkot Ambon masih dalam tahap perencanaan dan belum menyediakan lahan khusus untuk kegiatan tersebut. Namun, sejumlah lokasi seperti di Wainitu dan Air Salobar menjadi fokus utama dalam pengembangan ruang terbuka publik yang mendukung sektor ekonomi kreatif.
“Dalam waktu dekat, kita akan menyiapkan kontainer-kontainer bagi masyarakat untuk berjualan di lokasi tersebut,” katanya.
Dia mengharapkan langkah ini dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi kreatif sekaligus memanfaatkan ruang publik sebagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi di Kota Ambon.
Selain menyediakan sarana fisik, Pemkot Ambon juga berencana melibatkan pelaku usaha mikro, komunitas kreatif, dan generasi muda dalam proses pengelolaan ruang publik tersebut.
Dia mengharapkan keterlibatan masyarakat dapat menciptakan rasa memiliki dan menjaga keberlanjutan program.
Pemkot menilai pengembangan ruang terbuka publik yang berpadu dengan kegiatan ekonomi kreatif dapat menjadi daya tarik wisata baru di kawasan pesisir Ambon. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat sektor pariwisata berbasis budaya dan kreativitas lokal.
Pemerintah Kota Ambon menegaskan komitmen untuk terus mendorong terciptanya ruang publik yang inklusif, produktif, dan ramah bagi masyarakat.
“Pembangunan fasilitas tersebut akan dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kebutuhan warga di setiap kawasan,” ucapnya.
