Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate berhasil mengevakuasi kapal ikan KM Putra Putri 02 berpenumpang 14 orang anak buah kapal (ABK) yang mengalami mati mesin di perairan antara Pulau Mare dan Pulau Moti.
"Untuk seluruh ABK sebanyak 14 orang berhasil diselamatkan dalam kondisi sehat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate, Iwan Ramdani dihubungi, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa laporan awal mengenai insiden tersebut diterima pada Senin malam pukul 21.05 WIT.
Setelah menerima informasi, Tim Rescue Kantor SAR Ternate segera dikerahkan menggunakan Kapal KN SAR 237 Pandudewanata menuju lokasi kejadian yang diduga berada di perairan sekitar Pulau Mare.
"Begitu laporan diterima, kami langsung memberangkatkan tim menuju lokasi untuk memastikan kondisi kapal dan seluruh awaknya," ujar Iwan Ramdani.
Setelah melakukan pencarian intensif, pada pukul 00.05 WIT, tim SAR Gabungan berhasil menemukan kapal KM Putra Putri 02 sekitar 25 nautical mile (Nm) dari Kota Ternate. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, diketahui seluruh ABK dalam keadaan selamat.
Tim SAR kemudian melakukan pendataan terhadap seluruh awak kapal sambil menunggu bantuan kapal penarik tiba di lokasi kejadian. Sekitar pukul 01.30 WIT, kapal ikan Cakarida yang kebetulan melintas di sekitar lokasi bergabung membantu proses evakuasi.
"Kapal Cakarida membantu menarik KM Putra Putri 02 menuju Ternate, sementara KN SAR Pandudewanata melakukan pengawalan hingga kapal tiba dengan aman," kata Iwan.
Setelah menempuh perjalanan laut selama beberapa jam, pukul 08.30 WIT pada Rabu pagi, kapal KM Putra Putri 02 akhirnya berhasil dievakuasi dan sandar dengan selamat di Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate. Seluruh ABK dalam keadaan sehat dan langsung diserahkan kepada perwakilan pelabuhan untuk pendataan lebih lanjut.
Dengan selesainya proses evakuasi, Operasi SAR resmi ditutup melalui kegiatan debriefing di Kantor SAR Ternate. Seluruh unsur yang terlibat dalam operasi dikembalikan ke instansi masing-masing, dengan ucapan terima kasih atas kerja sama dan koordinasi yang baik selama proses pencarian dan pertolongan berlangsung.
Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, yakni Basarnas Ternate, Polairud Polda Maluku Utara, Pertamina Patra Niaga FT Ternate, Pelabuhan Perikanan Nusantara Ternate, Kapal Ikan Cakarida dan Nelayan setempat.
Kepala Basarnas Ternate menambahkan, keberhasilan operasi ini tidak lepas dari koordinasi cepat antarinstansi serta partisipasi masyarakat nelayan di sekitar lokasi kejadian. Ia juga mengimbau seluruh nelayan dan kapal penangkap ikan di wilayah Maluku Utara agar memastikan kondisi kapal dan mesin dalam keadaan layak sebelum melaut.
"Kami mengapresiasi kerja sama semua pihak, termasuk para nelayan yang ikut membantu. Keselamatan adalah hal utama, jadi penting untuk selalu memeriksa kondisi kapal sebelum berlayar,” tegasnya.
Dengan tuntasnya operasi penyelamatan ini, seluruh unsur SAR kembali ke markas masing-masing. Insiden mati mesin KM Putra Putri 02 menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan di laut, terutama di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu di wilayah perairan Maluku Utara.
