Ambon (ANTARA) - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maluku memperkuat pengembangan pendidikan kesehatan paru yang dirancang khusus menjawab kebutuhan layanan kesehatan di daerah kepulauan, seiring meningkatnya kasus penyakit infeksi dan gangguan pernapasan di wilayah itu.
Direktur Poltekkes Kemenkes Maluku Betty Anthoineta Sahertian di Ambon, Selasa, mengatakan penguatan kompetensi kesehatan paru menjadi bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
“Kebutuhan pelayanan kesehatan paru di Maluku terus meningkat, terutama di wilayah-wilayah yang akses layanannya masih terbatas. Karena itu Poltekkes berkomitmen melahirkan tenaga kesehatan yang benar-benar siap menjawab kebutuhan daerah,” ujar Betty Sahertian.
Pasalnya, kata dia, berdasarkan Jurnal Poltekkes Kemenkes Maluku sejak 2021 diperkirakan terdapat lebih dari 3.215 kasus TBC aktif pada sejumlah wilayah Maluku yang membutuhkan deteksi dini dan pemantauan berkelanjutan, sementara fasilitas pelayanan kesehatan dengan tenaga khusus bidang paru masih terbatas.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, lanjutnya, Poltekkes Maluku memperluas program pembelajaran kesehatan paru di lintas program studi, serta melakukan penguatan riset lapangan mengenai faktor risiko, pola penyebaran, dan kebutuhan intervensi berbasis wilayah kepulauan.

“Kami melibatkan mahasiswa langsung dalam kegiatan skrining, edukasi, dan pelayanan kesehatan paru di masyarakat, termasuk di daerah-daerah yang tidak mudah dijangkau. Ini menjadi laboratorium nyata bagi mahasiswa dan sekaligus bentuk pengabdian institusi kepada masyarakat,” jelasnya.
Poltekkes juga mengintegrasikan hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa ke dalam kurikulum dan kegiatan layanan, termasuk pengembangan media edukasi kesehatan pernapasan dan inovasi deteksi dini berbasis komunitas.
Selain itu, kata dia, perluasan jejaring dilakukan melalui kerja sama dengan fasilitas layanan kesehatan rujukan di Ambon, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di kabupaten/kota, serta program lintas sektor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku terkait percepatan penanganan TBC dan penyakit infeksi pernapasan.
“Tujuannya bukan hanya menghasilkan lulusan yang kompeten, tetapi juga memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih cepat, tepat, dan terjangkau,” kata Betty Sahertian.
Ia menambahkan Poltekkes Maluku akan memperkuat pusat unggulan bidang kesehatan paru sebagai bagian dari peta jalan pengembangan institusi hingga 2028.
