Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggencarkan pembinaan atlet pencak silat demi menjaga eksistensi dan warisan budaya bangsa sekaligus meningkatkan prestasi cabang olahraga tersebut di berbagai kejuaraan daerah hingga nasional.
Kepala Bidang Keolahragaan Dispora Kota Ambon Daniel Hutajulu mengatakan pembinaan pencak silat bukan sekadar urusan olahraga, tetapi juga merupakan upaya menjaga identitas budaya yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia.
"Kami mendorong perguruan silat di Ambon untuk bergerak bersama pemerintah. Target kami bukan hanya menghargai Pencak Silat sebagai tradisi nenek moyang, tetapi mengangkat prestasi atlet hingga level nasional," katanya saat membuka Musyawarah Ikatan Pencak Silat (IPSI) Kota Ambon 2025 di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, penguatan pembinaan atlet dilakukan melalui program pelatihan berjenjang, dukungan sarana latihan, serta peningkatan kapasitas pelatih bersertifikasi.
Dispora Ambon juga memfasilitasi kolaborasi IPSI dengan berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem regenerasi atlet yang konsisten.
"Jika Pencak Silat dipelajari sejak dini sebagai olahraga sekaligus karakter budaya, maka pembinaan prestasi akan berlangsung natural. Atlet hebat lahir dari pembiasaan sejak kecil," kata Daniel.
Dukungan juga diberikan melalui penyediaan kompetisi internal secara rutin agar atlet memiliki jam tanding sebelum mengikuti Pekan Olahraga Provinsi Maluku, Pra-PON maupun event nasional lainnya.
"Kami ingin Ambon kembali dikenal sebagai produsen atlet silat berbakat," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum IPSI Kota Ambon terpilih Fenly Masawoy menyatakan dalam empat tahun ke depan pihaknya akan memfokuskan pengembangan IPSI melalui tiga langkah strategis, yakni modernisasi manajemen organisasi, peningkatan sumberdaya manusia pelatih dan wasit juri hingga penguatan event kompetitif antarperguruan.
"Kami ingin IPSI Kota Ambon menjadi organisasi yang sehat, transparan, dan produktif. Pembinaan tidak boleh terpusat, harus menyentuh semua perguruan sehingga potensi bakat tidak terabaikan," ujar Fenly.
Ia menambahkan, IPSI Kota Ambon akan menjadikan kompetisi tahunan sebagai agenda wajib sekaligus ruang seleksi terbuka untuk mencetak atlet yang berkarakter, berprestasi, dan tetap memelihara nilai-nilai budaya dalam Pencak Silat.
"Terkait event kejuaraan silat kami akan melakukannya setidaknya dua kali dalam setahun," katanya.
Fenly optimistis dalam empat tahun ke depan Ambon dapat melahirkan atlet silat yang mampu bersaing di level nasional tanpa kehilangan akar budaya dan filosofi Pencak Silat yang menjunjung etika, hormat, dan disiplin.
