Ambon, 4/9 (Antara Maluku) - Wakapolres Pulau Buru, Kompol Agung Tribawanto mengatakan, polisi bersama aparat Brimob telah mendatangi lokasi keributan di Waebsalit, Kabupaten Buru yang mengakibatkan delapan rumah rusak untuk melakukan pengamanan dan mediasi atas permintaan pihak keluarga.
"Baik keluarga korban maupun para pelaku telah membuat laporan yang intinya meminta dilakukan mediasi oleh polisi atas keributan yang terjdi akibat masalah pesta," kata Agung Tribawanto yang dihubungi dari Ambon, Minggu.
Keributan yang terjadi di Waebsalit dilakukan sekelompok anak-anak usia remaja yang mengakibatkan delapan rumah milik warga adat Noro Pito dimana Ali Wael atau Kakcodin sekeluarga diserang sekelompok remaja pada Minggu, (4/9) sekitar pukul 09.00 WIT.
Aksi ini menyebabkan Ali Wael dan Gebat Wael mengalami luka-luka, selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
Menurut Agung, situasi keamanan di wilayah itu sudah kondusif dan aparat Brimob serta Polisi masih tetap melakukan pengamanan sekaligus memediasi keluarga pelaku maupun korban untuk menyelesaikan persoalan yang memang sudah terjadi.
Sementara Imam Adat Saebpuji Waehidi, Anggos Wael mengatakan, penduduk asli Pulau Buru masih sangat kental dengan kehidupan adat-istiadat warisan leluhur mereka secaea turun-temurun sehingga kalau ada kesalahan fatal yang dibuat maka mereka akan tekena kualat atau dalam bahasa Buru disebut Baur.
"Keributan dalam pesta pada Sabtu, (3/9) itu hanya sebagai alasan dan sebenarnya sudah diselesaikan malam itu juga, tetapi keesokan harinya ada sekelompok remaja dari marga Waelua serta Waetimun yang kesurupan dan membuat keributan dengan warga adat Noro Pito dimana Ali Wael atau Kakcodin sekeluarga," kata Anggos yang juga selaku juru pusaka Waehidi.
Peristiwa pelanggaran adat seperti ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1969 lalu yang menyebabkan sejumlah warga meninggal dunia sampai diselesaikan melalui ritual adat baru kejadian mengenaskan ini terhenti dengan sendirinya.
Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit
Senin, 5 September 2016 7:50 WIB