Ambon, 2/6 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff yang akan menjadi calon petahana pada Pilkada serentak kelompok ketiga 2018 tidak berambisi untuk merebut banyak rekomendasi dari partai politik (Parpol).
"Kalau kita berpikir Maluku yang demokratis, jangan mengambil semua rekomendasi Parpol tetapi memberikan kesempatan juga kepada orang lain," kata Said, di Ambon, Jumat.
Bagi dirinya, terpenting adalah membangun Maluku yang aman, rukun, dan demokratis.
"Jadi kalau saya mengambil semua rekomendasi itu berarti menciptakan situasi yang tidak demokratis, makanya banyak yang mengikut Pilkada itu semakin bagus," ujarnya.
Said telah mengembalikan formulir pendaftaran ke PDI Perjuangan dan mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah, selanjutnya berencana akan mengambil formulir pendaftaran di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"PKS sudah membuka pendaftaran dan saya juga pasti mendaftarkan diri di sana. Saya saat Pilkada 2013 juga diusung parpol ini," katanya.
Menyangkut penyampaian ketua DPW PKS Maluku bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak direkomendasi, menurut Assagaff ini kan politik yang hari ini bilang bisa tetapi di warung kopi tidak bisa.
Said juga tidak membantah pemilihan pasangan bakal calon (Balon) Wagubnya semakin mengerusut kepada Ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan setempat.
"Setiap Parpol termasuk PDI Perjuangan juga ada survei internal untuk melihat tingkat elektabilitas setiap Balon dan bila sudah melamar tergantung Parpolnya. Apalagi, banyak Balon Wagub sehingga diputuskan. Kalau wakilnya dikasih ke saya ya tentu diterima," tandasnya.
Calon Petahana Tidak Berambisi Rebut Banyak Rekomendasi
Jumat, 2 Juni 2017 17:11 WIB