Ternate, 3/12 (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) memaksimalkan peran Kelurahan Tangguh Bencana yang ada di daerah ini, dalam upaya mengantisipasi dampak dari terjadinya bencana alam.
"BPBD Ternate telah membentuk Kelurahan Tangguh Bencana di seluruh kelurahan di Kota Ternate, yang wilayahnya rawan terjadi bencana alam, seperti di Kelurahan Tubo dan Kelurahan Togafo," kata Kepala BPBD Ternate, Hasyim Yusup di Ternate, Minggu.
Ternate merupakan salah satu daerah rawan bencana alam di Malut, bahkan dari 14 jenis potensi bencana alam di Malut, 13 jenis di antaranya ada di Ternate, seperti erupsi Gunung Gamalama, banjir lahar dingin Gunung Gamalama, gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan angin puting beliung.
Menurut dia, upaya yang dilakukan BPBD untuk memaksimalkan peran Kelurahan Tangguh Bencana tersebut, di antaranya melakukan sosialisasi kepada warga setempat mengenai segala hal yang terkait dengan bencana alam, terutama tindakan yang harus dilakukan warga saat terjadi bencana alam.
Misalnya jika terjadi bencana banjir lahar dingin, warga harus segera mengungsi ke tempat aman yang sudah disiapkan dengan membawa dokumen penting, seperti ijazah dan sertifikat tanah sambil menunggu bantuan evakuasi dari BPBD dan instansi terkait lainnya.
Begitu pula kalau terjadi bencana gempa bumi, kata Hasyim Yusup, ketika berlangsung getaran gempa bumi warga yang kebutulan berada di dalam rumah langsung berlindung di bawah meja atau benda lain yang bisa melindungi dari kemungkinan jatuhnya plafon atau dinding rumah, setelah itu berlari keluar rumah.
Di setiap Kelurahan Tangguh Bencana itu, juga disiagakan perangkat kelurahan dan relawan bencana, yang akan membantu mengevakuasi warga, khususnya lanjut usia, anak-anak dan perempuan hamil ketika terjadi bencana alam.
Ia mengatakan, BPBD Ternate bersama instansi terkait lainnya juga telah menyiapkan langkah-langkah penanganan jika terjadi bencana alam, seperti kendaraan untuk mengevakuasi warga, tempat penampun pengungsi, dapur umum dan posko kesehatan, yang kesemua itu sudah dilakukan dengan baik saat terjadinya bencana erupsi Gunung Gamalama dan banjir lahar dingin Gunung Gamalama pada beberapa waktu lalu.
BPBD bersama instansi terkait juga terus melakukan langkah-langkah untuk menimalisir dampak dari bencana alam, seperti merelokasi warga yang tinggal di bantaran kali jalur alur aliran lahar dingin Gunung Gamalama dan lokasi rawan longsor.
BPBD Maksimalkan Peran Kelurahan Tangguh Bencana
Minggu, 3 Desember 2017 20:39 WIB