Ambon, 11/1 (Antaranews Maluku) - Kodam XVI/Pattimura menggelar pelatihan Program Bios 44 di Markas Batalyon Infanteri Raider733/Masariku atauYonif 733/Raider, Waeheru, Ambon, Kamis.
Pelatihan itu diberikan oleh Gapo Army Team of Research (Gator) selaku penemu Bios ini dari Korem 044/Gapo (Garuda Dempo) Kodam II Sriwijaya, Sumatera Selatan.
Tim dipimpin Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo dengan dua anggota, Mayor Inf Andik Siswanto yang sehari-hari menjabat Kasi Ops Korem 044/Gapo dan Serda Adi Santoso.
Pelatihan diikuti oleh para prajurit TNI? di jajaran Kodam XVI/Pattimura.
Pantuan Antara, Mayor Andik dibantu Serda Adi langsung mempraktikkan penggunaan cairan Bios 44 dengan menyiram beberapa bagian demplot tanaman yang ada di Batalyon 733/Masariku.
Ada beberapa jenis tanaman yang disiapkan untuk disirami cairan Bios 44, baik tanaman pohon berakar keras maupun lunak. Tanaman yang telah disirami dengan cairan bios perkembangan pertumbuhan akan diamati setelah dua minggu kemudian.
Batalyon 733/Masariku pihak yang bertanggung jawab memperhatikan perkembangan?tanaman-tanaman yang disiram cairan tersebut.
Pada pelatihan itu, disediakan air dua ton (2.000 liter). Ada beberapa unsur bahan Bios 44 dicampur jadi satu dalam sebuah wadah berupa ember ditambah sedikit air kemudian diaduk. Hasil campuran itu dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diisi 2.000 liter air tersebut.
Untuk penggunaan cairan Bios 44 perlu diperhatikan jenis pohon.
Pohon berakar keras seperti mangga dan lainnya diberikan cairan bios tiga liter ditambah 10 liter air, dan untuk yang berakar lunak diberikan satu liter cairan bios ditambah 10 liter air.
"Aplikasi penggunaan Bios 44 pada tanaman ada dua bentuk yakni tanaman tahunan yang memiliki tekstur pohon yang keras, perlakuannya berbeda dengan tanaman pohon berbatang lunak bahkan tanaman yang tidak berbatang," kata Serda Adi.
Kemudian untuk klasifikasi dapat dibedakan bahwa untuk penggunaan cairan bios terhadap tanaman tahunan dapat menggunakan 1 liter cairan bios per pohon per empat empat bulan.
Dalam satu tahun hanya tiga kali aplikasi, yakni bulan pertama satu liter cairan, bulan kedua satu liter, dan bulan ketiga setengah liter.
"Ini untuk aplikasi satu tahun terhadap penggunaan pada tanaman pohon berakar keras, yakni hanya 2,5 liter cairan bios," kata Serda Adi.
Sedangkan untuk tanaman-tanaman lunak, seperti pisang, pepaya dan lainnya, cairan bios cukup gunakan setengah liter, dicampur dengan air lima liter. Aplikasinya sama, dalam satu tahun cukup dua kali.
"Bapak/Ibu bisa mencoba. Sebagai contoh kita saksikan bersama, kami aplikasikan untuk tanaman-tanaman yang sudah disiapkan oleh Batalyon 733/Masariku. Nanti? menunggu dua minggu atau satu bulan ke depan silahkan melihat perkembangan dengan perbandingan tanaman yang tidak menggunakan cairan Bios 44," katanya.
Selanjutnya untuk jenis tanaman-tanaman ringan berumur 40 hari panen, perlakuan berbeda lagi, satu liter cairan bios dicampur dengan 20-40 liter air. Cara aplikasinya, setelah tanah digemburkan lalu disemportkan secara merata dengan cairan Bios 44
Begitu juga perlakukan terhadap tanaman padi sawah dan padi ladang juga sama. Untuk padi sawah dua kali penggunaan cairan Bios 44, yakni setelah pematangan lahan menggunakan traktor atau bajak sebelum masa tanam.
Cairan bios dilepaskan di pintu air dan di ujung lahan sawah ditutup, dan biarkan cairan menyebar ke semua bidang-bidang sawah tersebut.
Sedangkan untuk pengolahan sawah tadah hujan atau sawah tidak teririgasi, cairan Bios disemprotkan secara merata di atas lahan yang siap ditanam padi.
Untuk tanaman-tanaman sayuran juga dilakukan dua kali aplikasi yakni?pada saat sebelum tanam dan pada saat umur 15 hari masa tanam.
Kodam gelar pelatihan bios 44
Kamis, 11 Januari 2018 20:55 WIB