Ambon, 25/6 (Antaranews Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff , melalui Kabag Humas Setda Maluku, membantah telah menipu para pendeta dan imam di daerah ini dengan tidak menepati janji memberikan insentif yang pernah disampaikan pada 2015.
Kabag Humas Setda Maluku, Bobby Palapia, di Ambon, Senin, mengatakan, Gubernur Said memang menggagas pemberian insentif bagi para tokoh agama, tetapi setelah dikonsultasikan dengan BPKP Perwakilan Maluku ternyata berdampak hukum, sehingga diganti dengan wisata rohani.
"Pergantian pemberian insentif yang bila direalisasikan berdampak hukum juga terhadap penerima, sehingga berdasarkan kesepakatan diganti dengan wisata rohani," ujarnya.
Bobby mengemukakan, program wisata rohani ini direalisasikan sejak tahun anggaran 2015 dengan pendanaan melalui Biro Kesra Setda Maluku tidak pernah dikomplain para tokoh agama maupun siapa pun.
"Nama - nama yang mengikuti wisata rohani itu berdasarkan rekomendasi dari masing - masing pemimpin lembaga agama," katanya.
Para tokoh agama beragama Islam melaksanakan wisata rohani yakni umroh ke Mekkah atau Madinah, Kristen Protestan maupun Katholik ke Yerusalem serta Hindu dan Budha ke India.
Gubernur Said menginginkan di masa kepemimpinannya dengan Wagub Zeth Sahuburua (2014 - 2019) bisa memfasilitasi para tokoh agama di daerah itu melakukan perjalanan keimanan dan ketaqwaan.
Wisata rohani ini didasari niat suci bahwa ada para imam Masjid/ guru mengaji yang berminat ke Mekkah, pendeta Jerusalem atau India, tetapi terbatas anggaran sehingga perlu difasilitasi sehingga terealisasi dambaan mereka.
"Jadi program ini merupakan wujud dari visi dari Said - Zeth yang tahapan Pilkada 2013 itu dipromosikan dengan sapaan "SETIA" yakni "Mantapnya Pembangunan Maluku Yang Rukun, Relijius, Damai, Sejahtera, Aman, Berkualitas dan Demokratis Dijiwai Semangat Siwalima Berbasis Kepulauan Secara Berkelanjutan" yang direalisasikan hingga saat ini," kata Bobby.
Dia menyatakan, Gubernur Said dan Wagub Zeth juga peduli terhadap semua kegiatan keagamaan, termasuk membangun gedung keagamaan.
Gedung Islamic Center, Christiani Center, Katholik Center, Hindu Center maupun Budha Center dibangun dan telah diresmikan Presiden, Joko Widodo.
"Saat ini juga sedang dipersiapkan pembangunan perkampungan multi etnis maupun agama sebagai cerminan jalinan keharmonisan antarumat beragama di Maluku sebagai warisan leluhur," tandas Bobby.
Menurut dia, kepedulian Gubernur Said juga ditunjukkan dengan suksesnya penyelengaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional XXIV di Ambon pada Juni 2012 maupun Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XI tingkat nasional di Kota Ambon pada Oktober 2015.
"Bahkan Maluku saat ini sedang mempersiapkan penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katholik I tingkat nasional di Ambon pada Oktober 2018 merupakan terobosan dari Gubernur Said dan Wagub Zeth," tegas Bobby.
Gubernur Maluku bantah tipu pendeta dan imam
Selasa, 26 Juni 2018 6:15 WIB