Ambon, 21/7 (Antaranews Maluku) - Tim Evakuasi Medis Laut Rumkital FX Suhardjo dan Dinas Kesehatan Lantamal IX Ambon ajarkan 110 mahasiswa serta masyarakat pesisir mengenai teknik Ultimate (mengapung dan menunggu) di laut.
"Pelatihan teknik Ultimate ini dimaksudkan untuk mendidik mahasiswa maupun masyarakat pesisir dan kepulauan tentang bagaimana cara bertahan hidup di laut saat terjadi kecelakaan transportasi di laut." kata Kepala Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) FX Suhardjo Lantamal Ambon, Letkol Laut (K) Ali Setiawan di Ambon, Sabtu.
Pengenalan dan latihan teknik mengapung dan menunggu saat terjadi bencana transportasi laut tersebut diikuti 110 peserta yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Maluku Husada, STIKes Pasapua, D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemkes) Maluku serta beberapa warga yang bermukim di pesisir kota Ambon.
Pelatihan yang dipusatkan di pantai Teluk Dalam Ambon atau di perairan sekitar markas komando Lantamal IX, juga disaksikan Kepala Diskes Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) Amboon Letkol Laut (K) Mukhsin, personel Rumkital dr. F.X. Suhardjo dan Personel Diskes Lantamal Ambon.
Menurut dia, sosialisasi dan latihan yang digelar tersebut dikemas dalam bentuk rekreasi santai tetapi mendidik, khususnya kepada anggota unsur kesehatan Lantamal Ambon serta mahasiswa dan masyarakat di Ambon dan Maluku pada umumnya.
"Lantamal Ambon sudah memiliki tim EML sebagai wadah pendidik dan sosialisasi serta latihan evakuasi kecelakaan di laut lebih banyak disasarkan kepada mahasiswa sekaligus memasukkan materi tersebut dalam kurikulum satuan pelajaran," katanya.
Para mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi corong tentang tata cara penyelamatan pada kecelakaan laut kepada masyarakat luas.
Sedangkan Karumkital dr FX Suhardjo Lantamal Ambon IX, Lettu Laut (K) Agus Wijaya selaku Koordinator Tim EML mengatakan pelatihan teknik Ultimate penting diberikan kepada masyarakat karena selain sederhana tetapi efektif bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri dari kemungkinan menjadi korban saat terjadi kecelakaan di laut.
"Paling tidak pelatihan teknik Ultimate ini mengajarkan kita tentang tata cara agar tetap bisa bertahan mengambang dipermukaan laut. Banyak korban tenggelam yang selamat menggunakan teknik ini," ujarnya.
Lettu Agus juga membagikan beberapa tips teknik Ultimate yakni merentangkan tangan dan kaki di permukaan laut sehingga posisi seperti tidur terlentang, tetap tenang serta tidak terlalu banyak melakukan gerakan yang dapat mengakibatkan tenggelam.
"Tatapan mata harus tetap ke atas agar dapat bernafas dengan mudah. Jika saat tenggelam sedang mengenakan pakaian biarkan saja pakaian tersebut karena dapat membantu tetap mengambang di permukaan air," tandasnya.
Jika terjadi kecelakaan dan menemukan botol kosong atau sejenisnya di laut, maka bisa didekap di atas dada karena botol tersebut dapat membantu mengapung.
Dia menambahkan, dalam menerapkan teknik tersebut terpenting adalah korban tetap tenang dan santai, karena jika panik dan berusaha untuk tidak tenggelam, justru hal itu akan memperburuk keadaan saat terjatuh ke dalam air.
Lantamal Ambon ajarkan 110 mahasiswa teknik ultimate
Sabtu, 21 Juli 2018 22:20 WIB