Ternate, 18/9 (Antaranews Maluku) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ternate, Maluku Utara (Malut) diminta untuk tidak menaikkan tarif air, karena perusahaan itu belum mampu memberikan pelayanan secara baik kepada masyarakat.
"Sampai saat ini masyarakat diberbagai wilayah di kota ini sering tidak mendapat pasokan air secara rutin dari PDAM, terkadang dalam seminggu airnya hanya sehari mengalir," kata salah seorang warga Ternate, Rahmat di Ternate, Selasa.
Bahkan di wilayah Ternate Utara, seperti Akehuda dan Dufa-Dufa, sampai saat ini mendapatkan pasokan air dari PDAM yang rasanya agak asing akibat adanya intrusi air laut pada sumur bor PDAM.
Menurut dia, Kondisi pelayanan air bersih dari PDAM seperti itu tentu sangatlah tidak bijak kalau PDAM menaikkan tarif, apalagi kenaikannya sampai 30 persen, yang justru akan semakin menyusahkan masyarakat.
Oleh karena itu, kalau PDAM ingin menaikkan tarif air PDAM harus terlebih dahulu meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, baik dari segi kelancaran distribusi air maupun kualitasnya, kalau hal itu sudah terpenuhi maka masyarakat pasti tidak akan keberatan.
Sebelumnya Dirut PDAM Ternate, Saiful Jafar mengatakan perusahaannya akan menaikkan tarif air sekitar 30 persen, karena biaya operasional PDAM saat ini semakin besar, selain itu juga untuk membiayai perluasan layanan air bersih kepada masyarakat.
Sejumlah wilayah di Ternate yang selama ini belum mendapat layanan air bersih secara maksimal diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama akan teratasi, terutama setelah proyek pembangunan pengolahan air bersih di Danau Ngade sudah beroperasi.
"PDAM selalu dituntu untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, tetapi bagaimana PDAM bisa melakukan itu kalau anggarannya terbatas, apalagi mulai 2019 Pemkot Ternate tidak lagi mengalokasikan anggaran penyertaan modal kepada PDAM," katanya.
PDAM Ternate diminta tidak naikkan tarif air
Selasa, 18 September 2018 20:13 WIB