Tual (ANTARA) - Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi meninjau pelabuhan laut Yos Sudarsso Tual dalam lawatan kerjanya di wilayah di Kota Tual, Rabu.
Pantauan Antara, Budi Karya didampingi rombongan, antara lain Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla), dan Direktur Utama PELNI.
Rombongan Menteri tiba di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra menggunakan pesawat Hawker 900 XP PK-CAR.
Di bandara itu, rombongan Menteri disambut Wakil Bupati Malra Petrus Beruatwarin, Staf Ahli Pemkot Tual Jamaludin Raharen, Kapolres Malra AKBP Indra Fadhiila Siregar, dan Kepala Kantor Bandara Karel Sadsuitubun Langgur, Kepala Kantor yang diawali dengan penyambutan secara adat oleh pemangku adat Malra.
Selepas beristirahat, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Yos Sudarsso Tual.
Tiba di pelabuhan itu, menteri kembali disambut secara adat, selanjutnya melakukan dialog singkat bersama nelayan lokal dan tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di pelabuhan Tual, sebelum meninjau langsung kondisi pelabuhan.
Kepada awak media, Budi Karya menyampaikan nelayan lokal dan TKBM, berkeinginan Tual maju dan kesejahteraan mereka diperhatikan.
"Mereka ingin Tual lebih maju, baik itu melebarkan dermaga, sekolah anak-anak mereka, buku pelaut, perizinan kapal dan lainnya", ujar Budi Karya.
Oleh karena itu, lanjutnya, akan disiapkan 1.000 orang nelayan untuk dididik di sini, selain mendatangkan tim untuk pembuatan surat kapal.
Untuk pelabuhan akan dibahas lagi terutama karena di kawasannya ada pemukiman penduduk.
"Jadi saya minta kepada Pemda Kota Tual untuk tanahnya di inventarisir atau didata, jika tanah milik Pemda dan ingin dibangun oleh Kementerian Perhubungan maka harus diserahkan, dan proses penyerahannya masih dalam proses saat ini," katanya.
"Nanti kita perlebar dermaganya, serta tempat penumpukan peti kemasnya dibangun supaya bagus, dan rekan-rekan TKBM juga dapat bekerja dengan baik," katanya lagi.
Kawasan peti kemas yang saat ini masih menjadi aset pemda kota di pelabuhan Tual, untuk anggaran tahun ini sebenarnya dapat dibangun namun menunggu penyerahannya, jika belum maka tahun depan.
Budi menyatakan Tual sudah sangat produktif karena sudah mengirim barang keluar, sementara di sebagian pelabuhan lain belum, maka ini harus dijaga dengan baik.
Terkait Tol Laut, dilakukan pada pelabuhan yang kapal-kapal komersil belum datang, kalau di sini sudah ada kapal komersil, jadi tol laut tak boleh lagi, sesuai perjanjian Kemenhub dengan INSA. ***1***
Menhub Tinjau Pelabuhan Laut Tual
Rabu, 27 Maret 2019 15:50 WIB