Ambon (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Elvis Patiselano mengaku telah menghadap ke kementerian terkait untuk meminta bantuan bagi industri kecil pengolahan kelapa terpadu.
"Saya mengusulkan kementerian agar membantu Maluku dengan peralatan-peralatan sekaligus bimbingan teknis (Bimtek) bagi para petani di daerah ini, agar bisa mengembangkan hasil panen kelapa dengan usaha yang lain bukan saja membuat kopra," katanya di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, industri bisa mengolah buah kelapa, mulai dari pemanfaatan sabut hingga santannya untuk dijadikan minyak goreng maupun berbagai jenis bahan makanan jadi, termasuk kopra.
Dikatakan, sudah ada jawaban dari kementerian yang akan mengerahkan petugas untuk turun langsung memberikan Bimtek sekaligus bantuan peralatan.
"Karena itu Disperindag Maluku sekarang ini sedang mengkaji, kabupaten mana yang akan diprioritaskan untuk menerima bantuan tersebut. Kalau berjalan bagus, pada 2020 bisa diusulkan untuk kabupaten lainnya," kata Elvis.
Ia mengakui harga kopra di Maluku sekarang jauh di bawah harapan para petani karena hanya Rp3.800 per Kg.
"Saya mau menyampaikan kepada petani bahwa kita di dinas juga memahami itu. Namun tidak bisa berbuat banyak, sebab kopra merupakan komoditas yang tidak diatur tata niaga maupun Harga Eceran Tertinggi(HET)," ujarnya.
Menurut Elvis, harga kopra mengikuti mekanisme pasar. Bila kebutuhan kopra oleh pengusaha meningkat, maka harga akan naik. Namun sebaliknya, bila kebutuhan kopra sedikit, maka harga akan turun.
Disperindag Maluku minta bantuan kelola industri kecil pengolahan kelapa
Sabtu, 13 April 2019 10:03 WIB