Ambon (ANTARA) - Harga cabai dan bawang yang dijual para pedagang di pasar tradisional kota Ambon, Maluku, hingga memasuki hari keenam puasa masih tergolong cukup mahal.
Pantauan di pasar Mardika dan Batu merah, Sabtu, para pedagang menawarkan harga bawang merah bervariasi Rp50.000 hingga Rp55.000/Kg, dan bawang putih Rp60.000/Kg, sedangkan harga eceran Rp5.000/kantung plastik kecil.
Sedangkan untuk cabai rawit pedagang tetap mempertahankan Rp80.000/Kg, cabai merah biasa Rp70.000, dan cabai keriting panjang Rp40.000/Kg, eceran rata-rata Rp5.000/tumpuk kecil.
"Harga bawang putih hingga kini masih bertahan Rp60.000/Kg, jika dibandingkan dengan hari pertama dan kedua awal puasa harganya mencapai Rp80.000, dan bawang merah Rp60.000/Kg," kata pedagang di pasar Mardika, Rasit.
Ia mengakui harga bawang maupun cabai hingga kini masih tergolong cukup mahal, karena memang stok juga mulai berkurang, arus pasok dari sentra produksi juga kurang lancar terutama berbagai jenis cabai yang selama ini di pasok dari Pulau Seram dan Pulau Buru.
Jubaida, pedagang lainnya, juga mengakui membeli cabai maupun bawang dari penadah, mengakibatkan perbedaan harga, hanya saja ada pedagang yang masih memiliki stok lama jadi masih berjualan dengan harga Rp50.000 hingga Rp55.000/Kg untuk bawang merah.
Sedangkan untuk cabai rawit harganya tetap tinggi karena banyak alasan juga dari para penadah mengakibatkan mereka mempertahankan harga jual.
Ia mengatakan walaupun harga masih tetap mahal, tetapi stok masih ada stok sehingga para pembeli terutama kaum ibu masih bisa berbelanja untuk keperluan di rumah.
"Agak kesulitan abang untuk mendapatkan cabai dengan harga yang rendah, sebab kami juga beli dari penadah, kemudian informasi arus pasok dari sentra produksi juga berkurang baik dari Pulau Buru maupun Pulau Seram sebab di kondisi hujan di Maluku sejak akhir bulan April hingga kini aktifitas hujan terus meningkat yang dapat mempengaruhi tanaman cabai di daerah ini," ujarnya.
Harga bawang dan cabai masih mahal
Sabtu, 11 Mei 2019 8:21 WIB