Ternate (ANTARA) - Personel Satuan Tugas (Satgas) Waspada BAIS TNI Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut), mengamankan dua pucuk senjata api laras panjang sniper model grand rakitan dan tujuh butir amunisi saat konflik horisontal pada 1999-2002 lalu.
"Selain senjata api, dua personel BAIS berhasil temukan Cal. 12.7 mm dan 11 munisi Cal. 7.62 mm," kata Dandim 1508/Tobelo, Letkol Kav Tri Sugiarto dalam keterangan pers yang diterima Antara, Senin.
Dia mengatakan, penyerahan senpi dan munisi ini merupakan contoh yang baik dan penemuan itu berawal dari informasi masyarakat yang diperoleh Sertu Dila Joko Sambang tentang adanya senjata api ilegal, peninggalan Amerika pada PD ke II dan di gunakan pada saat kerusuhan konflik horisontal tahun 1999-2002 di wilayah Maluku khususnya di Kabupaten Halut.
Berbekal informasi tersebut Sertu Dila Joko Sambang melaporkan kepada Dansub Satgas 32 Waspada Bais TNI Pos Malut Letkol Pas Agung Subagyo dan diperintahkan melaksanakan pendalaman serta melakukan kordinasi dengan pihak Apkam setempat dalam hal ini Unit Intel Kodim 1508/Tobelo.
Setelah melaksanakan pendalaman di peroleh titik terang keberadaan senjata api yang di maksud, selanjutnya dilaksanakan pendekatan secara persuasif terhadap yang bersangkutan agar bisa ketemu di rumahnya di Kecamatan Galela.
Ketika ketemu dengan yang bersangkutan Serka Sainal Abidin dan Sertu Dila Joko Sambang memberikan pemahaman dan terus melalukan pendekatan kurang lebih dua bulan, kemudian meminta agar senjata tersebut diserahkan dan yang bersangkutan merespon baik dan meminta waktu setelah lebaran akan menyerahkan senjata tersebut.
Setelah peroleh kepastian, selanjutnya Dansub Satgas 32 Waspada Bais TNI Pos Malut berkoordinasi dengan Dandim 1508/Tobelo Letkol Kav Tri Sugiarto terkait dengan informasi dan hasil kordinasi tindak lanjut pendalaman dari personel satgas Waspada Bais TNI dengan personel Unit Intel Kodim 1508/Tobelo yang merupakan personel BKO Satgas Waspada Bais TNI, bahwa masyarakat dari Kecamatan Galela Kabupaten Halut akan menyerahkan dua pucuk senjata api dan munisi ke Kodim 1508/Tobelo.
"Oleh karena itu, atas nama pribadi maupun jajaran Kodim 1508/Tobelo memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang telah menyerahkan senpi rakitan secara ikhlas atau sukarela kepada TNI," kata Dandim.
Selain itu, Dandim mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Halut dan Morotai yang masih memegang senjata api peninggalan konflik horizontal agar dapat menyerahkan kepada personel TNI terdekat.
Satgas BKO di Halut amankan senjata rakitan konflik horisontal
Senin, 24 Juni 2019 8:15 WIB