Ambon (ANTARA) - Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku, Arif Mandu mengatakan, stok beras di wilayahnya saat ini tercatat sebanyak 15.000 ton atau dalam kondisi cukup dan aman untuk lima bulan ke depan.
"Bulog Maluku juga mempunyai stok gula pasir 1.000 ton dalam posisi aman, minyak goreng mencapai 50.000 liter, kemudian ada tepung terigu sebanyak tiga ton," ujarnya di Ambon, Rabu.
Karena itu masyarakat di Maluku tidak perlu takut, karena Perum Bulog Maluku masih mempunyai stok beras cukup banyak, begitu juga gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu.
Dia mengatakan, stok beras saat ini tersebar di gudang milik Perum Bulog Maluku yang ada di Kota Ambon, Mako (Pulau Buru), Kota Tual, Saumlaki maupun Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.
"Jadi saya kira untuk kondisi stok tahun ini terutama menghadapi hari raya Idul Adha 1440 H di bulan Agustus nanti aman," ujarnya.
Yang jelas aman, lanjutnya, sebab konsumsi beras di daerahnya rata-rata 3.000 ton/bulan, karena itu Bulog selalu mengantisipasi persediaan selalu empat hingga lima bulan ke depan.
"Jadi masyarakat di daerah ini tidak perlu takut, beberapa instrumen tetap jalan, yakni penyaluran Bansos-Rastra (Bantuan Sosial beras sejahtera), kemudian operasi pasar akan berjalan lagi seperti biasa hingga bulan Desember 2019," ujarnya.
Hasil pantauan Antara di pasar Ambon harga beras yang ditawarkan para pedagang di Ambon juga masih stabil, yakni untuk beras Bulog Rp11,000/Kg, sedangkan beras antarpulau lainnya seperti beras merek Tawon, Bulir Mas, dan lumbung padi harga eceran masih Rp13.500/kg, Dua Udang Rp12.000/kg, Rojolele Rp12.000/kg, dan beras tanpa merek lainnya bervariasi Rp11.000 hingga Rp12.000/kg, kemudian beras pulut hingga kini masih bertahan yakni Rp22.000/Kg.
Stok beras Bulog Maluku aman lima bulan
Rabu, 26 Juni 2019 13:05 WIB

Kepala Perum Bulog Divre Maluku, Arif Mandu (John Soplanit)