Ternate (ANTARA) - Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), meminta kepada Karantina Ikan Kelas I Babullah agar mengambil peran dalam melakukan sosialisasi ke nelayan soal pengelolaan budidaya ikan sebelum dipasarkan.
"Tentunya dengan sosialisasi ini, nelayan bisa memiliki pengetahuan dalam pengelolaan hasil tangkapannya agar berkualitas tinggi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pulau Morotai, Suriani Antarani melalui siaran pers yang diterima Antara, Rabu.
Menurut dia, hal ini perlu diantisipasi, karena warga di Kabupaten Pulau Morotai tepatnya desa Bere-bere Kecamatan Morotai Utara ada warga diduga keracunan ikan.
Oleh karena itu, masalah ini sebelumnya telah disampaikan ke nelayan untuk memperhatikan kesegaran ikan sebelum di jual, hanya saja nelayan sering mengabaikan.
"Harus berikan es yang banyak agar menjaga kualitas ikan, kembali lagi pada pelaku ikan, padahal kita sudah sering ingatkan pada mereka," katanya.
Dia menambahkan, untuk tidak terjadi lagi peristiwa keracunan ikan pada masyarakat butuh kerjasama dari semua pihak termaksud Badan POM setempat.
Sementara itu, Kepala DKP Malut, Buyung Radjiloen menyatakan, sejumlah kabupaten telah melakukan ekspor produk perikanan perdana dari Kabupaten Kepulauan Sula dan Pulau Morotai.
Dia mengatakan, pasar pertama yang menjadi sasaran ikan hasil tangkapan dari laut Maluku Utara adalah Amerika Serikat, bahkan untuk komoditas hasil laut yang akan diekspor ke Korea, Jepang, Cina, Eropa dan Amerika, berupa produk ikan layang yang telah dibekukan, serta produk olahan tuna dan cakalang saku.
"Sekitar 16 ton olahan tuna saku yang telai dikirim ke Amerika beromzet Rp3,3 miliar," katanya.
Malut merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan terbesar di Indonesia, untuk itu , dengan melakukan ekspor perdana maka ke depan Maluku Utara dijadikan sebagai lumbung ikan nasional.
"Selama 20 tahun, Malut belum pernah ekspor ikan dan telah dicanangkan kebangkitan perikanan Malut," ujarnya.
Selain produk ikan, pihaknya telah akan mengekspor udang dari Bacan, Halsel ke Jepang dan sementara masih dikembangkan budidaya udang di Bacan dan untuk di ekspor ke Jepang.
DKP Pulau Morotai minta nelayan diberi sosialisasi kelola budidaya ikan
Rabu, 6 November 2019 12:28 WIB