Ambon (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Maluku, Noviarsano Manullang mengatakan, dampak dari positif COVID-19 di Kota Ambon, maka diperkirakan pertumbuhan ekonomi di provinsi ini akan melambat.
"Perlambatan pertumbuhan ekonomi secara nasional sekitar 4,2 persen sampai 4,4 persen," katanya saat konferensi Pers secara live melalui instagram KPw-BI Maluku di Ambon, Senin.
Dengan positifnya virus ini, ada dampak bagi Maluku yang mana secara bersama dilihat dari sisi perhotelan dari Januari 2020 lebih rendah bila dibandingkan dengan Januari 2019.
"Bukan saja kamar hotel yang jumlahnya mulai menurun, tetapi berpengaruh juga bagi jumlah wisatawan. Begitu pun jumlah pesawat yang mendarat di Bandar Udara Pattimura Ambon maupun penumpang yang semakin hari mulai berkurang," ujarnya.
BI Maluku juga melakukan survei kecil-kecilan pada beberapa pelaku UMKM dan mendapati akibat Maluku positif satu kasus COVID-19, maka aktivitas usaha sektor ini mulai melambat.
Menurut Noviarsano, ke depan nanti beberapa kegiatan besar yang akan dilaksanakan di Provinsi Maluku kemungkinan akan ditunda, apalagi kegiatan yang menghadirkan banyak orang, sehingga itu menjadi perhatian pemerintah.
"Hal itu sudah pasti, sebab dampak dari Maluku divonis positif satu kasus COVID-19 sehingga aktivitas masyarakat akan berkurang," ujarnya.
Karena itu semua pihak harus bergerak bersama-sama untuk mengatasi penyebaran COVID-19 termasuk imbauan pemerintah sehingga bisa mengurangi mobilitas orang dari tempat ke tempat yang lain.
BI perkirakan pertumbuhan ekonomi Maluku melambat dampak COVID -19
Senin, 23 Maret 2020 15:19 WIB