Ambon (ANTARA) - Harga sejumlah merek beras antarpulau yang ditawarkan para pedagang di tiga pasar tradisional Kota Ambon maupun sejumlah toko swalayan masih normal.
Hasil pantauan di tiga lokasi pasar tradisional yakni Mardika, Lama maupun Batu Merah, Selasa, terlihat para pedagang masih mempertahankan harga jual beras.
"Belum ada perubahan harga beras yang dijual eceran hingga sekarang ini, dan patokan harga ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan belakangan ini," kata pedagang di pasar Mardika, Rohim.
Ia mengakui, sebulan yang lalu terjadi kenaikan di tingkat agen pemasok. Namun, tidak berpengaruh untuk penjualan eceran, sebab kenaikan rata-rata sebesar Rp5.000 hingga Rp8000 tiap karung, jadi tidak ada kenaikan di harga eceran.
"Terserah para pembeli mau membeli beras merek yang mana sesuai dengan keinginan keluarga, tinggal memilih saja," ujarnya.
Beras merek Tawon maupun Bulir Mas dan Padi dijual Rp14.000/Kg, merek Jempol maupun Phinisi Rp13.000/Kg serta beras Bulog Rp11.000/Kg.
Harga beras merek Lumbung Padi Rp280.000/sak, eceran Rp13.000/Kg, beras Mawar Rp275.000/sak, eceran Rp13.500/Kg, beras Super Phinisi Rp300.000/sak, eceran Rp13.000/Kg.
Harga beras merek MJ ukuran 24 Kg/sak Rp285.000, eceran Rp12.500/Kg, dan beras merek Nona Manis Rp280.000/sak, eceran Rp12.500/Kg, dan beras Padi udang Rp13.000/Kg.
Mina, pembeli yang ditemui usai membeli lima kilogram beras merek Padi Udang, mengatakan, harga beras masih normal. Jadi, belum ada perubahan harga, hal itu lebih baik lagi dan mudah-mudahan terus bertahan.
"Itu harapan dari kami ibu yang selalu berbelanja di pasar, sebab harga barang-barang kebutuhan lain ada yang bergerak naik dan bervariasi walaupun stok terlihat cukup banyak," katanya.
Harga sejumlah merek beras antarpulau di Ambon normal
Selasa, 23 Juni 2020 8:17 WIB