Ternate (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Maluku Utara (Malut) mencatat, 964 dari 35. 351 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) di Provinsi ini yang terdampak COVID-19 sejak April 2020.
"Koperasi sebanyak 122 dari 1.600 lebih yang terdampak COVID - 19 berdasarkan data dari kabupaten/ kota. Data tersebut sudah disampaikan ke Kementerian Koperasi dan UMKM sebagai pengambilan kebijakan," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Malut, Wa Zaharia di Ternate, Kamis.
Menurut dia, sesuai data terbanyak terdampak COVID-19 yakni Kota Ternate dan Tidore Kepulauan, sedangkan rata-rata UMKM yang terdampak di sektor pemasaran sama tingginya harga bahan baku.
Selain itu, data pelaku UMKM dan Koperasi pada Mei hingga Juni 2020 belum dihimpun dari kabupaten/kota sehingga pihaknya masih menunggu.
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Malut untuk menyentuh pelaku UMKM yang terdampak COVID - 19 telah mengajukan rencana stimulus terkendala sebab bantuan langsung tunai tidak ada tetapi hanya lewat program.
"Untuk menangani masalah ini, memang terkendala anggaran dan hanya melakukan kegiatan bagaimana mendorong beberapa sektor. Pertama itu usaha tukang jahit yang betul-betul tidak bisa berproduksi, makanya menawarkan mereka pengadaan masker," ujar Zaharia.
Pihaknya berharap dengan langkah tersebut, maka para penjahit mempunyai pendapatan karena daerah lagi fokus dengan penanganan COVID-19 yang relatif tinggi terutama di Tidore dan Ternate .
964 pelaku UMKM di Malut terdampak COVID-19
Kamis, 9 Juli 2020 9:29 WIB