Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) intensif mengajak masyarakatnya untuk gemar menanam pangan lokal guna memberi dampak ekonomi dalam memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari sehingga dapat melindungi dari penyebaran COVID-19.
Sekprov Malut, Samsuddin A Kadir di Ternate, Kamis, menyatakan, gerakan diversifikasi dan ekspos UMKM pangan lokal merupakan dukungan UMKM dalam memberikan kontribusi positif menggalakkan gerakan itu.
Apalagi, sebagai negara agraris dan mayoritas penduduk Malut adalah petani, maka kondisi pandem COVID -19 , merupakan konsep sangat efektif dalam pencegahan dan penanganan pengendalian virus corona.
Sebab, masyarakat sejak puluhan tahun telah terbiasa mengonsumsi beras berbahan singkong dan sagu sebagai makanan pokok yang terbukti memiliki berbagai macam manfaat baik bagi tubuh, apalagi Malut memiliki pangan lokal berlimpah dan memiliki gizi tinggi dan sehat.
Kondisi ini harusnya mendapat dukungan melalui bercocok tanam setiap saat dan petani, penyuluh seta UMKM harus tetap menanam komoditas tanaman lokal untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara swadaya, termasuk gerakan kemandirian pangan nasional.
Sedangkan, Kepala Dinas Pangan Pemprov Malut, Sri Haryanti Hatari menjelaskan, diversifikasi pangan bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Gerakan ini merupakan gerakan moral masyarakat untuk membangun dan mempersiapkan infrastruktur pangan atau pertanian Indonesia khususnya di Malut yang Iebih baik.
Menurut dia, dengan pemenuhan gizi yang baik, dapat meningkatkan imunitas masyarakat sehingga melindungi dirinya sendiri dari penyebaran virus corona dan kondisi ini merupakan konsep yang efektif dalam pencegahan dan penanganan pengendalian pandemi COVID - 19.
Selain itu, gerakan ini harus melibatkan lembaga dan pemangku kepentingan seperti UMKM agar dapat meningkatkan perluasan berbagai komoditas pangan yang ada di masyarakat.
"Apalagi di Malut sangat kaya akan pangan lokal seperu sagu, singkong, jagung, ubi-ubian dan lainnya, di mana kita bisa memmanfaatkan lahan sempit dan pekarangan sebagai tempat bercocok tanam,," ujar Sri.
Pemprov Malut ajak masyarakat tanam pangan lokal
Kamis, 20 Agustus 2020 12:00 WIB