Ternate (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, Kota Ternate pada Agustus 2020 mengalami inflasi sebesar 0,53 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,98.
Kabid Distribusi BPS Malut, Abdul Rachman Sahib melalui siaran pers, Rabu, menyatakan, dari 90 kota IHK, 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota deflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,88 persen dan terendah di Kota Batam, Kediri, dan Kotamobagu sebesar 0,02 persen.
Sedangkan, deflasi tertinggi di Kota Kupang sebesar 0,92 perse. Deflasi terendah di Kota Banyuwangi, Bekasi, Tembilahan, dan Sibolga sebesar 0,01 persen. Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2020 (Agustus 2020 terhadap Desember 2019) sebesar 1,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 0,49 persen.
Abdul menjelaskan, pada Agustus 2020, Kota Ternate mengalami inflasi pada lima kelompok pengeluaran, deflasi pada tiga kelompok pengeluaran dan tiga kelompok pengeluaran stagnan.
Kelompok yang mengalami inflasi yaitu makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,13 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,01 persen, kesehatan sebesar 0,05 persen serta perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,79 persen.
Untuk Kelompok yang mengalami deflasi yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen,transportasi sebesar 5,54 persen, pendidikan sebesar 1,31 persen dan perkembangan berbagai komoditas pada Agustus 2020 secara umum menunjukkan adanya kenaikan harga.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Malut pada Agustus 2020 terjadi inflasi di Kota Ternate sebesar 0,53 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 104,43 pada Juli 2020 menjadi 104,98 pada Agustus 2020. Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2020 sebesar 1,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2020 terhadap Agustus 2019) sebesar 0,49 persen.
Selain itu, pada Agustus 2020, Kota Ternate mengalami inflasi pada lima kelompok pengeluaran, deflasi pada tiga kelompok pengeluaran dan tiga kelompok pengeluaran stagnan, kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,13 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,01 persen kelompok perlengkapan, peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga sebesar 0,01 persen kelompok Kesehatan sebesar 0,05 persen dan kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya sebesar 1,79 persen.
Dia menjelaskan, untuk kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga sebesar 0,04 persen, kelompok Transportasi sebesar 5,54 persen dan kelompok Pendidikan sebesar 1,31 persen.
Sementara kelompok Informasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan indeks (stagnan).
Dia menyebutkan, beberapa komoditas yang dominan mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan inflasi Agustus 2020 di Kota Ternate antara lain beberapa jenis ikan segar, emas perhiasan, kangkung, dan cabai merah.
BPS : Ternate Agustus 2020 inflasi 0,53 persen
Rabu, 2 September 2020 19:02 WIB