Kota Tual November 2020 inflasi 1,15 persen

Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat Kota Tual pada November 2020 mengalami inflasi sebesar 1,15 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 106,83.

"Dari 90 kota IHK di Indonesia tercatat 83 kota mengalami inflasi dan tujuh kota lainnya mengalami deflasi," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi di Ambon, Selasa.

Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,15 persen, dan terendah terjadi di Kota Bima sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 0,22 persen, dan deflasi terendah terjadi Kota Meulaboh dan Kota Palopo sebesar 0,01 persen

Dia mengatakan, inflasi bulanan Kota Tual berada pada ranking satu, inflasi tahun kalender berada pada ranking 11, inflasi tahun ke tahun ranking 12.

10 komoditi utama yang mengalami kenaikan harga memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Tual pada November 2020 di antaranya adalah ikan tongkol, bahan bakar rumah tangga, ikan layang, ikan teri, ikan kakap putih, bawang merah, cumi cumi, tomat, pepaya, dan telur ayam ras.

Hasil pemantauan di Kota Tual menunjukkan  terjadi inflasi sebesar 1,15 persen,  atau terjadi kenaikan IHK dari 105,62 pada Oktober 2020 menjadi 106,83 pada November 2020.

10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga pada November  2020 dan memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Tual adalah ikan tongkol 0,3841 persen, bahan bakar rumah tangga 0,3014 persen, ikan layang 0,2505, ikan teri 0,0948 persen, ikan kakap putih 0,0735 persen, bawang merah 0,0717 persen,  cumi cumi 0,0346 persen, tomat 0,0344 persen, pepaya 0,0332 persen, dan telur ayam ras 0,0179 persen.

10 komoditas yang mengalami penurunan harga dan memberikan andil terbesar terhadap deflasi Kota Tual pada November 2020 adalah ikan selar -0,1041 persen, kangkung -0,0644 persen, kacang panjang -0,0264 persen, terong -0,0157 persen, daun singkong -0,0095 persen, bunga pepaya -0,0084 persen, gula pasir -0,0084 persen, ikan kembung -0,0079 persen, tauge/ kecambah -0,0056 persen, dan tarif listrik  -0,0052 persen.