Bangkok (ANTARA) - Otoritas Thailand pada Selasa mengeluarkan surat perintah penangkapan tiga tersangka lainnya dalam serangan bom saat ibu kota menjadi tuan rumah pertemuan diplomatik Juli lalu, menambah menjadi 7 tersangka yang diburu polisi.

Enam bom berukuran kecil dan enam alat pembakar meledak pada 2 Agustus bersamaan dengan pertemuan menteri luar negeri Asia Tenggara di Bangkok, acara yang juga dihadiri oleh sejumlah diplomat dari China, Amerika Serikat dan kekuatan dunia lainnya.

Empat orang terluka dalam serangan terkoordinasi, yang menurut polisi terkait baik dengan isu politik atau pun pemberontakan yang telah lama terjadi di selatan Thailand, yang mayoritas Muslim Melayu.

Surat penangkapan bagi ketiga tersangka tersebut atas tuduhan kejahatan yang terorganisir, pembakaran, yang menyebabkan ledakan dan kepemilikan bahan peledak secara ilegal, kata wakil juru bicara kepolisian, Krisana Pattanacharoen.

"Semua tersangka berasal dari pedalaman selatan," ungkapnya, merujuk pada wilayah, tempat pemberontakan menewaskan 7.000 orang sejak 2004.

Polisi sebelumnya juga mengeluarkan surat penangkapan empat tersangka lainnya yang masih buron sekalipun terdapat imbalan 100.000 bath atas informasi terkait mereka.

Sumber: Reuters
Baca juga: Ledakan bom di Bangkok warnai pertemuan Keamanan Asia Tenggara
Baca juga: PM Thailand kutuk mereka yang berada di balik aksi bom di Bangkok
Baca juga: Tidak ada WNI jadi korban ledakan bom di Bangkok

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019