Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Djarum mengaku masih mencari format audisi atlet pada 2020 meski sebelumnya dihentikan setelah berpolemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) karena dinilai mengeksploitasi anak.

"2020 kami tetap akan menjalankan audisi, tapi untuk bentuk dan formatnya belum diputuskan. Yang jelas sistem audisi akan jauh lebih baik" kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Risimin saat dikonfirmasi dari Jakarta, Kamis.

Polemik antara PB Djarum dengan KPAI berakhir setelah ada pertemuan yang melibatkan pihak Kemenpora dan Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI). Salah satu poin yang didapat adalah audisi tetap berjalan sejak saat ini dan seterusnya.

Baca juga: KPAI: Djarum sepakat tak gunakan logo dalam audisi bulu tangkis

Untuk audisi beasiswa bulu tangkis tahun ini, kata Yoppy pihaknya mengalah dengan tidak menggunakan atribut atau merk Djarum. Hal ini sudah dimulai pada audisi di Purwokerto, Jawa Tengah yang berakhir awal pekan ini.

"Kita mengalah di 2019 untuk menghindari gaduh. Yang jelas audisi yang sudah ada akan terus berjalan untuk mengakomodir calon peserta yang sudah mendaftar. Kami menggunakan nama Audisi Umum Beasiswa Bulu tangkis tanpa menggunakan logo, merk dan brand image Djarum, " kata Yoppy menambahkan.
 
Sejumlah atlet PB Djarum melakukan latihan rutin di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (30/6). PB Djarum melaksanakan audisi atlet untuk menyeleksi bibit-bibit pebulutangkis berkualitas usia dibawah 15tahun. (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari )


Khusus untuk 2020, Yoppy menjelaskan jika pihaknya akan mengupayakan tetap menggunakan nama PB sesuai yang ada saat ini karena itu merupakan nama klub. Hanya saja, semuanya tergantung dengan situasi yang berkembang.

"Terus terang hingga saat ini masih dalam kajian. Ada yang mendukung dengan menggunakan PB (Djarum) ada juga yang tidak. Makanya hingga saat ini kami terus menggodoknya. Termasuk format dan istilah," kata Yoppy menjelaskan.

Baca juga: Para pengurus besar olah raga dukung audisi jalan terus

Penggodokan format pencarian atlet potensial dan penggunaan istilah ini dilakukan oleh para legenda bulu tangkis Indonesia yang selama ini menjadi tulang punggung audisi dan pihak Djarum Foundation sebagai penyelenggara audisi.

Sebelumnya polemik PB Djarum dengan KPAI menjadi sorotan masyarakat. Pro dan kontra terjadi terutama di media sosial. Kondisi ini membuat pemerintah turun tangan untuk menyelesaikannya mengingat PB Djarum merupakan salah satu tim yang banyak menyumbangkan atlet ke tim nasional dan prestasinya tidak diragukan lagi.

Baca juga: Moeldoko nilai tak ada eksploitasi anak dalam audisi Djarum

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019