Terdapat enam titik api di lokasi, lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya,
​​​​​​​Painan  (ANTARA) - Seluas lebih kurang 53 hektare hutan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terbakar, sementara hingga saat ini upaya pemadaman terus dilakukan.

"50 hektare areal yang terbakar berada di hutan produksi yang dapat dikonversi di Kecamatan Pancung Soal dan sisanya tiga hektare di areal hutan lindung di Kecamatan Silaut," kata Kepala Kesatuan Pengelola Hutan Produksi Unit IX Kabupaten Pesisir Selatan, Madrianto di Painan, Senin.

Ia mengatakan kebakaran lahan sudah terpantau sejak Kamis (19/9), hingga saat ini pemadaman terus dilakukan dengan melibatkan instansi terkait dan masyarakat sekitar.

"Hari ini kami kembali menerjunkan lima personel dan melengkapi mereka dengan mesin pemompa air sehingga proses pemadaman lebih mudah dilaksanakan," kata dia.

Hari ini, lanjutnya berdasarkan interpretasi dari citra satelit terdapat enam titik api di lokasi atau lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya yang hanya terpantau sekitar dua hingga empat titik.

Baca juga: Asap Sumatera Barat diprakirakan makin pekat Senin siang


"Selain lebih banyak, statusnya juga bisa diduga kuat sedang terjadi kebakaran di lokasi," jelasnya.

Kendati demikian ia belum bisa memastikan apakah ada penambahan luas areal yang terbakar atau tidak.

"Tim yang diturunkan hari ini juga sekaligus untuk memetakan luas areal yang terbakar, hasilnya akan dijadikan sebagai patokan dalam upaya pemadaman ke depan," kata dia.

Sebelumnya pada awal Agustus 2019 seluas 50 hektare hutan produksi yang dapat dikonversi juga terbakar di perbatasan Kecamatan Basa IV Balai Tapan dan Lunang, daerah setempat.

Proses pemadamannya tidak hanya melibatkan Dinas Kehutanan Sumatera Barat, BPBD Pesisir Selatan dan personel dari Kesatuan Pengelola Hutan Produksi Unit IX Pesisir Selatan namun juga TNI, Polri serta masyarakat setempat.


Baca juga: Konsentrasi polutan asap capai maksimum jelang siang hari.
 

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019