Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat menguat seiring optimisme pasar terhadap tercapainya kesepakatan dagang Amerika Serikat dan China.

Rupiah ditutup menguat 12 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.138 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.150 per dolar AS.

"Kelompok-kelompok bisnis menyatakan optimisme bahwa kedua pihak mungkin dapat meredakan perang dagang dan menunda kenaikan tarif AS yang dijadwalkan untuk minggu depan," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Rupiah akhir pekan diperkirakan menguat

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa timnya memiliki negosiasi yang sangat baik dengan China dan menegaskan kembali rencananya untuk bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu di Gedung Putih pada Jumat waktu setempat.

Sementara itu, Bank Dunia memprediksi PDB Indonesia akan tumbuh 5 persen di 2019, turun dari prediksi April lalu, yakni 5,1 persen. Melambatnya PDB tersebut akibat meningkatnya ketidakpastian ketegangan perdagangan AS-China dan Brexit yang sedang berlangsung dan menyebabkan penurunan ekspor serta pertumbuhan investasi.

"Prediksi yang dirilis Bank Dunia merupakan cambuk bagi pemerintah dan BI agar lebih berpacu guna untuk kembali menambah daya gedor agar perekonomian kembali bertumbuh," ujar Ibrahim.

Baca juga: Rupiah Jumat pagi menguat 12 poin

Rupiah pada pagi hari dibuka menguat Rp14.130 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.127 per dolar AS hingga Rp14.151 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.139 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.157 per dolar AS.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019