pasar akan fokus kembali terhadap pertemuan AS dan China serta hasil kompromi Inggris dengan Uni Eropa
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi, masih melanjutkan penguatan pada akhir pekan lalu.

"Dalam perdagangan minggu ini pasar akan fokus kembali terhadap pertemuan AS dan China serta hasil kompromi Inggris dengan Uni Eropa," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Negosiasi perang dagang antara AS dan China membuahkan hasil. Presiden AS Donald Trump mengatakan kedua negara telah masuk pada fase pertama kesepakatan guna mengakhiri perang dagang.

Baca juga: Rupiah Senin pagi menguat 15 poin

AS akan menangguhkan kenaikan tarif yang sebelumnya akan diberlakukan AS pada Oktober. AS berjanji menunda kenaikan tarif hingga 30 persen, dari sebelumnya 25 persen, terhadap barang China senilai 250 miliar dolar AS yang seharusnya berlaku 15 Oktober 2019 besok.

Terkait Brexit, dari laporan Sunday Times, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker pada Senin ini untuk mendesak mereka mendukung kesepakatan Brexit.

Baca juga: Rupiah menguat seiring optimisme terhadap kesepakatan AS-China

Kepada ketiga pemimpin tersebut, Johnson akan menawarkan pilihan, yaitu apakah mereka membantu dia dengan menyetujui kesepakatan Brexit (pemisahan Inggris dari Uni Eropa) atau menyetujui model yang lebih bersahabat atas Brexit yang tanpa kesepakatan paling lambat 31 Oktober, menurut laporan surat kabar itu dengan mengutip seorang sumber yang mengetahui pembicaraan. Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.120 per dolar AS hingga Rp14.170 per dolar AS.

Pada pukul 9.50, rupiah menguat 19 poin atau 0,13 persen menjadi Rp14.119 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya di level Rp14.138 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah akhir pekan diperkirakan menguat

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019