Jakarta (ANTARA) - Gladi Kotor prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dilaksanakan di Ruang Rapat Paripurna I Gedung MPR/DPR/DPD Jakarta pada Jumat sore.

Menurut Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat (Sekjen MPR), Ma'ruf Cahyono, persiapan pelantikan presiden dan wakil presiden itu sudah maksimal.

"Menurut saya, memang persiapan-persiapan maksimal semua ya. Itu sudah maksimal semua," ujar Ma'ruf kepada wartawan sebelum Gladi Kotor berlangsung.

Sekjen MPR mengatakan persiapan maksimal tidak hanya pada pengamanan saja, melainkan juga tata cara persidangan dan sarana-prasarana juga.

Apalagi mengingat, acara pelantikan nanti akan dihadiri sejumlah tamu undangan penting seperti Kepala Negara/Kepala Pemerintahan, utusan khusus, serta para duta besar negara tetangga.

Oleh karena itu, semuanya harus dipersiapkan agar jangan sampai salah dan memalukan bangsa dan negara.

"Harus begitu memang, harus maksimal," ucap Ma'ruf.

Gladi kotor Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden berlangsung sekitar pukul 14.50 WIB dengan diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya seperti sidang paripurna MPR biasanya.

Setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan sumpah janji yang dilakukan oleh Presiden dan Wakil Presiden.

Namun uniknya, yang berdiri sebagai Presiden bukan Joko Widodo begitu pula yang berdiri sebagai Wakil Presiden bukan Ma'ruf Amin. Tapi diganti dengan dua orang yang diberi selempang bertuliskan Presiden dan Wakil Presiden. Mungkin salah satu staf Kesekretariatan MPR.

Gladi kotor pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pun berjalan dengan baik, dan besok Sabtu, 19 Oktober 2019 rencananya akan diadakan Gladi Bersih sekitar jam 13.00 WIB yang menurut Sekjen MPR akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

"Besok Sabtu baru gladi resiknya, siang sekitar jam 1-2, ujar Ma'ruf.
Sejumlah staf Sekretariat Majelis Permusyawaratan Rakyat mengangkat kursi-kursi berukuran lebar yang ada di baris paling belakang ruang rapat paripurna I dan membawa kursi itu keluar gedung untuk diganti dengan kursi yang lebih berukuran kecil (ANTARA/ Abdu Faisal)

Sementara itu, persiapan terus dilakukan di Ruang Rapat Paripurna I yang akan menjadi tempat Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden masih dipersiapkan.

Karpet merah terlihat masih dipasang dan dirapikan. Begitu pula kursi-kursi yang berada di barisan paling belakang yang berukuran lebar diganti dengan kursi-kursi yang berukuran lebih kecil agar muat lebih banyak.
Sejumlah Pasukan Khas TNI Angkatan Darat memeriksa baris demi baris kursi di ruang rapat paripurna I gedung MPR/DPR/DPD Senayan Jakarta, Jumat (18/10/2019). Hal itu dilakukan sesaat setelah gladi kotor persiapan menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden. (ANTARA/ Abdu Faisal)

Untuk pengamanan, sejumlah Pasukan Khas TNI Angkatan Darat beratribut lengkap tampak mengecek baris demi baris kursi di dalam ruang rapat paripurna sekitar pukul 16.03 WIB. Namun, tidak tampak ada yang mencurigakan sampai pasukan tersebut keluar dari ruangan.

"Pengamanan yang sudah kita lakukan baik untuk TNI dan Polri. Saya kira memang suatu kewajiban kita semua ya. Apabila acara sukses tentu untuk aspek keamanan penting," ujar Sekjen MPR, Ma'ruf Cahyono.

Baca juga: Jokowi dan tim ke MPR untuk gladi kotor

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019