Jakarta (ANTARA) - Hingga hari ketiga penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2019, program misi pembelian (buying mission) telah berhasil membukukan kontrak dagang senilai 1,2 miliar dolar AS.

Jumlah tersebut diperoleh dari penandatangan nota kesepahaman (MoU) hari ini sebesar 587,15 juta dolar AS; hari kedua (17/10) sebesar 169,3 juta dolar AS; dan hari pertama (16/10) sebesar 392,4 juta dolar AS.

“Pada hari ketiga gelaran TEI 2019, telah dilakukan 11 penandatanganan Mou dengan 6 negara. Dengan demikian, total telah ditandatangani 98 MoU dengan 29 negara,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Dody Edward lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.

Penandatangan dilakukan di sela gelaran TEI 2019 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten.Baca juga: Mendag beri penghargaan pada 10 UKM pangan berprestasi, ini detailnya

Keenam negara yang menandatangani kontrak misi pembelian pada hari ketiga antara lain Tiongkok, Italia, Australia, Nigeria, Arab Saudi, dan Palestina. Produk-produk yang diminati yaitu produk kertas, produk petanian dan ternak, produk perikanan, produk susu, minyak kelapa murni, penghemat daya, produk herbal, jamur kalengan, dan makanan olahan.

Selain komoditas, terdapat kesepakatan investasi pembangunan pabrik semen di Aceh, pembangunan lima unit Self Propeller Oil Barge (SPOB) di Pulau Bangka, dan kapal isap produksi timah.

Dody menegaskan, program misi pembelian terus dilakukan Kemendag sebagai upaya peningkatan ekspor nasional.

Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan promosi dari Kemendag untuk membantu dunia usaha agar dapat melakukan kesepakatan dan atau transaksi dalam rangka ekspor.

“Diharapkan capaian misi pembelian akan terus bertambah. Mengingat kegiatan TEI 2019 masih terus berjalan,” pungkas Dody.

Baca juga: Trade Expo Indonesia 2019 resmi dibuka

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019