Jakarta (ANTARA) - Dinas Bina Marga DKI Jakarta menyatakan revitalisasi trotoar sebagai fasilitas sarana dan prasarana penunjang tetap berjalan secara "complete street" meski anggaran untuk tahun 2020 dipangkas sekitar Rp204 miliar (sebelumnya ditulis Rp200,4 miliar).

"Memang target awal kami di 2020 itu 103 kilometer menjadi 95 kilometer, tapi kami pastikan ruas-ruas jalan akan tetap sama. Hanya lebarnya saja di complete street-nya, jadi artinya dari sisi panjang hampir sama, tapi dari sisi lebar berkurang, karena jalannya kami pindahkan ke Jalan Suprapto, ke Jalan Pramuka ada beda lebarnya," ucap Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho di Jakarta, Selasa.

Meski demikian, Hari Nugroho mengatakan efisiensi pagu anggaran tersebut akan berdampak terhadap sejumlah nomenklatur perencanaan pembangunan fisik kegiatan revitalisasi trotoar di 2020.

"Jadi dari efisiensi ini yang akan kami hold di Letjen Suprapto Paket 1, sehingga akan kami efisiensi kemudian di paket 1 itu akan berkurang sebesar Rp50 miliar untuk dua jalan. Kemudian, untuk paket dua juga akan berkurang Rp50 miliar untuk di jalan Balap Sepeda, jadi yang akan kamu munculkan di Jalan Pramuka sama di Jalan Hasyim Ashari (dua jalan), secara keseluruhan akan berkurang Rp204 miliar," tutur Hari.

Diketahui Dinas Bina Marga DKI Jakarta memangkas rencana anggaran pembangunan dan revitalisasi trotoar senilai Rp204 miliar dalam rapat dengan Komisi D DPRD DKI Jakarta. Awalnya, rencana anggaran untuk trotoar dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 berjumlah Rp1,2 triliun.

"Kemarin udah bilang anggaran untuk trotoar Rp1,2 triliun, karena ada efisiensi ya sudah dikurangi Rp204 miliar," ujar Hari.

Hari mengatakan pemangkasan anggaran diputus usai dilakukan penghitungan ulang dan peninjauan lapangan. Dia menuturkan pihaknya telah mempersiapkan alternatif pembangunan lain setelah pemangkasan.

"Setelah kemarin kita merevisi atau mengkalkulasi kembali dari rapat kemarin, kemudian dilanjutkan peninjauan lapangan, kita sudah mempersiapkan alternatif-alternatif," kata Hari.

Hari menyebut terdapat beberapa pekerjaan trotoar yang akan ditunda. Di antaranya terdapat di Jalan Letjen Suprapto dan jalan Kebon Sirih.

Pembangunan trotoar ini terdiri dari tiga paket dengan pembangunan di sejumlah ruas jalan DKI Jakarta, dia menyebut pemangkasan ini dilakukan pada paket satu dan dua.

"Paket satu kita efisiensi, kemudian paket satu dikurangi Rp150 miliar. Kemudian di paket dua dikurangi Rp50 miliar itu untuk di jalan," tuturnya.

Baca juga: Anggaran revitalisasi trotoar 2020 diefisienkan Rp200 miliar

Baca juga: Pohon tabebuya dan pule akan hiasi trotoar Kantor Wali Kota Jakbar

Baca juga: Bina Marga DKI pertahankan anggaran revitalisasi trotoar Rp1,2 triliun

Baca juga: Anggaran revitalisasi trotoar DKI Jakarta untuk 2020 ditunda

 

Pemprov DKI Jakarta akan lanjut tebang pohon-pohon untuk revitalisasi trotoar

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019