Jakarta (ANTARA) - Hakim Konstitusi periode 2003—2008 dan 2015—2020 I Dewa Gede Palguna yang baru saja purnatugas berpesan agar Hakim Konstitusi Danie Yusmic yang menggantikannya tidak tersesat selama menjalankan tugas di Mahkamah Konstitusi.

Dalam acara pisah sambut Hakim Konstitusi di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, Palguna mengatakan bahwa Mahkamah Konstitusi merupakan tempat berlabuhnya belantara persoalan undang-undang, dari mulai persoalan politik hingga persoalan ternak dan tumbuh-tumbuhan.

"Jika tidak kuat, kita benar-benar bisa tersesat di dalamnya. Oleh karena itu, Yang Mulia lebih muda dari saya dan kami sama-sama bertolak dari kampus. Maka, saya dalam tanda petik berani memberi tahu satu hal penting, percayalah tidak mudah untuk berpikir dan bersikap merdeka," tutur Palguna.

Ia yakin setiap hakim setidaknya sekali dalam hidupnya pernah berdiri dekat dengan batas terlarang sehingga mendoakan agar penggantinya tidak pernah melewatinya.

Baca juga: Hakim konstitusi Daniel Yusmic ingin kembalikan kewibawaan MK

Baca juga: Hakim Konstitusi Suhartoyo berjanji imparsial-independen

Baca juga: Presiden Jokowi saksikan pengucapan sumpah dua hakim konstitusi


Dalam film The Rainmaker, menurut Palguna, pelajaran yang dapat dipetik adalah di dalam dunia hakim ada satu batas yang tidak boleh dilewati.

Saat hakim terlalu sering melewatinya, batas itu akan selamanya hilang dan di situlah hakim akan menjadi bahan olok-olok.

Adapun Daniel Yusmic adalah hakim konstitusi usulan pemerintah dan merupakan hasil seleksi panitia seleksi yang dibentuk Presiden RI Joko Widodo.

Ia mengucapkan sumpah jabatan dengan hakim konstitusi usulan Mahkamah Agung Suhartoyo yang menjabat untuk kedua kalinya.

Pengangkatan keduanya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No. 141/P tentang Pengangkatan Kembali Hakim Konstitusi dari Mahkamah Agung Suhartoyo tertanggal 23 Desember 2019 dan Keppres No. 1/P tentang Pemberhentian dengan Hormat dan Pengangkatan Hakim Konstitusi yang diajukan Presiden Daniel Yusmic Pancastaki Foekh tertanggal 6 Januari 2020.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020